Abdul Mu'ti Uraikan Ragam Istilah dari Bulan Ramadhan

Publish

9 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
361
Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, dalam banyak tempat, baik itu Al-Qur'an maupun Hadits, ada beragam istilah yang menunjuk pada fadhilah atau keutamaan bulan Ramadhan. Istilah yang pertama yaitu Syahrur As-shyiam (bulan puasa).

"Bahkan dalam kalender Jawa juga lebih banyak masyarakat ini paham dengan bulan Puasa daripada bulan Ramadhan," katanya saat Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah dan Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah, Ahad (9/2).

Kedua, Syahru Qur'an. Yaitu bulan yang di dalamnya terdapat peristiwa diturunkannya Al-Qur'an pertama kali sebagai petunjuk bagi umat manusia di muka bumi. Ketiga, Syahru As-sadaqah. Adalah sebuah bulan yang di dalamnya umat Islam banyak melakukan aktivitas sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan.

"Kalau sudah bulan Ramadhan itu, biasanya kotak amal penuh, berlebih-lebih. Bahkan banyak sekali yang bersedekah mulai dari menyediakan makanan untuk berbuka puasa sampai makanan untuk sahur dan berbagai kegiatan sosial yang lainnya," jelasnya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ditegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw selama bulan Ramadhan sebagai orang paling dermawan. Bahkan begitu dermawannya, sedekahnya terus bertambah-tambah dan mengalir laksana sebuah angin yang berhembus.

"Karena itu maka Ramadhan identik dengan santunan, identik dengan gerakan di mana kita ini menghimpun zakat, infak, dan sedekah. Walaupun untuk berzakat tidak harus di bulan Ramadhan, " tegasnya.

Keempat, Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan). Istilah ini ditemukan Mu'ti dalam Tafsir Al-Amtsal: Tafsir Kontemporer, Aktual, dan Populer karya Syekh Nasir Makarim Syirazi. 

"Puasa itu adalah bulan pendidikan dan sekolah agar kita menjadi orang-orang atau manusia yang bertakwa," ujarnya.

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah itu, manusia terlahir di dunia dalam keadaan yang bersih dan suci. Namun di tengah perjalanannya karena memiliki nafsu, akal dan qolbu, tidak dapat dinafikan bahwa sebagian manusia gagal dalam mengendalikan nafsunya.

"Puasa itu bagian dari ibadah untuk kita melakukan latihan spiritual dan proses pendidikan agar kita menjadi orang yang bersih. Dalam kaitan ini, maka puasa merupakan ibadah spiritual untuk menjadikan manusia sebagai pribadi yang muttaqin, mereka diharapkan menjadi manusia yang paripurna atau kamil," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidik....

Suara Muhammadiyah

29 April 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten mengad....

Suara Muhammadiyah

6 April 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) resmi meluncu....

Suara Muhammadiyah

3 December 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan me....

Suara Muhammadiyah

2 January 2025

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Rombongan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri dari Pemu....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah