YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs H Muhammad Afnan Hadikusumo dalam Tabligh Akbar, Ahad (25/2) di Masjid Al Amien Gowongan Yogyakarta mengingatkan bulan Ramadan sebentar lagi akan tiba. Ia menukil Maklumat Ramadan PP Muhammadiyah bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin (11/3). Maka, Ia mengajak untuk bersiap diri untuk mempersiapkan perbekalan menyambut kedatangan Ramadan.
"Alhamdulillah bapak ibu kita sebentar lagi masuk bulan Ramadan. Untuk itu marilah mumpung masih ada waktu sebelum masuk Ramadan, kita persiapkan diri kita agar ketika Ramadan tiba nanti, kita sudah siap melaksanakan ibadah yang diperintahkan Allah," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Afnan mengingatkan salah satu ibadah yang diperintahkan Allah untuk dilaksanakan umat Islam yaitu berpuasa (ash-shaum). Menurutnya kewajiban puasa ini menjadi sebuah keniscayaan. Sebab, salah satu orientasi utamanya agar mendorong dan menggembleng manusia menjadi tumbuh ketakwaan kepada Allah.
"Jadi bapak dan ibu, puasa yang kita kerjakan khususnya di bulan Ramadan besok itu agar kita menjadi manusia yang bertakwa. Maka yang kita lakukan selama Ramadan dalam rangka menjadi manusia bertakwa," katanya.
Anggota DPD RI DIY ini juga menjelaskan hal ihwal karakteristik manusia yang bertakwa. Menurutnya karakteristik ini terlukiskan di dalam QS Ali Imran 133-134. Pertama, orang yang menginfakkan. Yakni orang yang suka memberi kepada orang lain tanpa diskriminatif.
"Jadi orangnya yang dermawan. Artinya suka membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Yang namanya dermawan tidak mengharap, karena niatnya beribadah kepada Allah," ujarnya.
Kedua, orang yang bisa menahan amarah. Menahan amarah menjadi tantangan tersendiri bagi manusia. Maka, Afnan mengajak jamaah untuk bisa membiasakan diri menjadi sosok pemberi maaf kepada orang lain.
"Kita hidup bersosial diperingatkan oleh Allah untuk bisa mengatur emosinya. Manusia itu ada dua sifat yang menempel, baik dan buruk dan emosi dan sabar. Kita selalu memiliki sifat seperti itu. Maka, kita upayakan untuk bisa terbiasa menjadi manusia yang gemar memaafkan," jelasnya.
Ketiga, orang yang mudah memaafkan orang lain. Tidak mudah untuk memberikan maaf kepada orang lain. Bagi Afnan, pekerjaan ini sangat langka dilakukan di era kontemporer.
"Kita harus mudah memaafkan orang lain. Karena Allah menyukai orang-orang yang memaafkan. Bukankah Allah itu Tuhan Yang Maha Memaafkan?", sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Afnan membongkar manfaat orang yang bertakwa. Yakni dicintai Allah SwT. "Kalau Allah cinta kepada kita, maka apapun yang kita pinta, maka Allah akan mengabulkan permohonan kita," tuturnya. Lalu mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka. Dan memperoleh rida dari Allah dan kenikmatan di surga.
Oleh karena itu, di akhir tausiyahnya, Afnan mendorong dan mengajak jamaah untuk memanfaatkan Ramadan nanti dengan beribadah secara maksimal. Semua itu, lanjut Afnan, sebagai reaktualisasi dari transformasi diri menjadi insan Muttaqin.
"Maka, ketika kita puasa di Ramadan kecenderungannya mendekatkan diri kepada Allah. Melatih kita menjadi sabar. Itu tujuannya dalam rangka meningkatkan derajat ketakwaan kepada Allah," tandasnya. (Cris)