Ahmad Dahlan sebagai Pelopor Gerakan Tajdid

Publish

13 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
291
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

BANTUL, Suara Muhammadiyah - “Bagi para aktivis Muhammadiyah dan pecinta ilmu tentu sering mendengar cerita atau dari membaca buku/majalah serta sumber lain bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah selalu memelopori gerakan tajdid (pembaharuan: peningkatan, pengembangan, modernisasi), dinamis dalam pemahaman dan pengamalan agama yang diterapkan pada bidang akhlak dan muamalah dunyawiyah. Tajdid yang digagas Muhammadiyah selalu mengambil dari sumber dalil yang paling benar.”

Demikian disampaikan oleh Staf Senior Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amirudin, saat menjadi pembicara Pengajian Khusus Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul. Pengajian tersebut berlangsung di di Mushola Al-Huda Kampung Bekelan, Tirtonirmolo Barat pada Selasa (10/12).

Amiruddin menyatakan, KH Ahmad Dahlan merupakan contoh nyata dan fenomenal dari Gerakan Tajdid. Ia menyebutkan salah yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahkan dalam meluruskan shaf shalat di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan penentuan awal bulan hijriah dengan metode hisab hakiki wujudul hilal.

“Dan sekarang sudah ada wacana untuk merubah menjadi sistem Kalender Hijriah Global Tunggal yang ini perlu para warga Persyarikatan terutama jajaran pimpinannya memahami apa, bagaimana, dan mengapa KHGT itu,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PRM Tirtonirmolo Barat Sofriyanto, dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada segenap pimpinan di Ranting Tirtonirmolo Barat agar selalu menjaga girah dan gairah dalam mengaji dan mengkaji.

“Sebagai bagian warga Persyarikatan di Ranting, maka anggota pimpinan yang hadir saat ini adalah bagian kecil yang berada di ring 1 Ranting, jadi girah dan gairahnya khususnya dalam mengaji dan mengkaji Al-Quran atau ilmu umum harus melebihi dan di atas anggota lainnya,” ujarnya memberi motivasi.

Sofriyanto menjelaskan implementasi Gerakan Islam Berkemajuan setidaknya diwujudkan dalam empat gerakan, yakni Gerakan Dakwah, Gerakan Tajdid, Gerakan Ilmu dan Gerakan Amal. Implementasi tersebut berdasarkan Risalah Islam Berkemajuan (RIB), salah satu produk Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta.

Lebih lanjut, Sofriyanto menambahkan manfaat mengikuti pengajian Khusus Pimpinan. Menurutnya, dengan partisipasi dalam pengajian Khusus Pimpinan merupakan bentuk pengamalan Gerakan Islam Berkemajuan, yakni Gerakan Ilmu.

“Dengan hadir pada acara ini maka akan mendapatkan manfaat banyak. Pahala menuntut ilmu dan ditingkatkan derajatnya karena ilmu, pahala silaturahmi dengan sesama anggota PRM, pahala shalat jama’ah, pahala memakmurkan masjid/musala sebagai rumah Allah, serta manfaat lainnya untuk saat ini maupun ke depan di dunia wal akhirat,” jelasnya. (Fri/Pand)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatak....

Suara Muhammadiyah

3 February 2025

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-111 tanggal 4 Jumadil Awwal 144....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ditunjuk menja....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Berita

Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Giatkan Peningkatan Kapasitas  JAKARTA, Suara Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

18 October 2023

Berita

PANGKEP, Suara Muhammadiyah – Ribuan kader Muhammadiyah dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan....

Suara Muhammadiyah

22 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah