YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melalui Majelis Pembinaan Kader selama tempo dua hari, Sabtu-Ahad (5-6/7) akan menggelar ‘Aisyiyah Cadre Camp (ACC) di Bumi Perkemahan Jaka Garong Camp Ground, Sleman, DIY.
ACC ini mengusung tema “’Aisyiyah Cadre Camp untuk Membentuk Kader Cabang dan Ranting yang Peduli Lingkungan".
“Tema tersebut merupakan model perkaderan fungsional 'Aisyiyah untuk menguatkan kepedulian kader 'Aisyiyah pada lingkungan,” kata Ketua MPK PP ‘Aisyiyah Mami Hajaroh saat Konferensi Pers, Jumat (4/7) di Kantor PP ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Mami menyebut, ACC ini bakal dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menang Republik Indonesia Fajar Riza Ul Haq, yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah.
Ditambahkan sekali lagi oleh Mami, ACC sebagai manifestasi perkaderan fungsional. Peletakkan diksi cabang dan ranting di sini, sebutnya sebagai barisan terdepan bagi lokomotif ‘Aisyiyah.
“’Aisyiyah bisa langsung kepada masyarakat di paling dasar melalui cabang dan ranting. Eksistensi cabang dan ranting ini akan menggambarkan eksistensi ‘Aisyiyah,” tegasnya.
Melalui ACC, dikonstruksi sebagai wahana mentraining para peserta agar bisa menjadi penyelenggara ACC di wilayah masing-masing. “Sehingga pesertanya pun juga tidak terlalu banyak (sampai ribuan),” katanya.
Totalnya, sebut Mami ada 68 regu dengan akumulasi 548 kader ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia. “Mereka nanti setelah pulang, mendapatkan tugas menyelenggarakan kemah cabang ranting di daerahnya,” sambungnya.
Terkait diksi Peduli Lingkungan, Mami menjelaskan, bukan hanya difokuskan ke aspek lingkungan alam, tetapi mencakup lingkungan sosial dan ekonomi. “Sekarang ini yang mendapatkan dampaknya ada di anak, perempuan, dan lansia,” bongkarnya.
Termasuk ihwal lingkungan alam seperti perubahan iklim dan kebencanaan menimbulkan persoalan kompleks. “Perempuan seringkali berada di garis depan menghadapi dampak perubahan lingkungan sosial dan alam ini,” ujarnya.
Karena itu, Mami mendorong melalui ACC, agar kader ‘Aisyiyah memiliki sensitivitas terhadap perubahan di dua variabel tersebut. “Kita akan menekankan pentingnya kader-kader ‘Aisyiyah peduli dengan berbagai isu-isu sosial yang ada di sekitar kita,” tegasnya.
Kegiatan ini disebut Mami menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan dengan pendekatan andragogy, peeragogy, dan heutagogy, sehingga menghasilkan kader yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar.
Juga upaya strategis dalam menyiapkan kader yang memahami ideologi dan prinsip-prinsip Muhammadiyah secara mendalam. Sementara, Zulbahri Sutan Bagindo dari Kwartir Pusat Hizbul Wathan menyampaikan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan ACC ini secara komprehensif.
“HW siap mensukseskan ACC sepenuh hati. Banyak hal yang harus dipersiapkan, dan kami siap berkontribusi sepenuhnya,” tandasnya. (Cris/Nurvi)
