KUDUS, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kota 3 Kudus menyelenggarakan pengajian silaturahim pada Rabu, 3 Juli 2024 bertempat di Pelataran Parkir Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus.
Pengajian yang digelar setiap bulan sekali bergantian di setiap ranting ini dihadiri oleh warga dan simpatisan ‘Aisyiyah ini berbarengan dengan penyerahan SK perubahan nama dari Komunitas Rumah Sakit ‘Aisyiyah menjadi Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Mlati Norowito RSA Kudus oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya, Direktur RS ‘Aisyiyah Kudus, dr. Indah Risnawati, MARS. menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi perjuangan dan kerja keras teman-teman di Ranting Mlati Norowito RSA ini, dan akan semakin bersemangat dengan diakuinya menjadi PRA sejak berdirinya ranting (komunitas) ini pada periode Muktamar ke-46.”
Sementara Wakhidah Noor Agustina selaku ketua PCA Kota 3 menyampaikan, “Ranting ini sangatlah istimewa, karena hingga sekarang belum pernah ada ranting yang dirubah Namanya. Dalam kesempatan ini, kami sampaikan juga apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan teman-teman di RSA yang semoga bernilai ibadah di hadapan Allah SWT karena dijalani penuh keikhlasan.”
Koordinator Majelis Kesehatan, Hj. Khosifah, S.Pd.I. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada PDA Kudus yang telah menyerahkan SK perubahan nama ranting ini. Pada periode Muktamar ke-46 telah dibentuk komunitas RSA dengan dasar, untuk mengakomodir sekitar 300 pegawai yang bekerja di amal usaha (RSA).
“Dikarenakan dalam AD/ART ‘Aisyiyah tidak terdapat istilah komunitas, maka perjuangan saudara-saudara di RSA tetap diakui dengan perubahan nama menjadi PRA Mlati Norowito RSA. Selain itu, sebagai pegawai RS kita tidak hanya bertugas merawat orang yang sakit, akan tetapi juga harus “merawat“ hati dengan selalu meng-upgrade iman kita diantaranya aktif tholabul ilmi di pengajian terutama yang diselenggarakan oleh ranting hingga daerah,: ungkap Khosifah.
Pengajian disampaikan oleh Ustadz Tri Winarno, “Karena yang hadir merupakan ibu-ibu, dan biasanya suka mengumpulkan resep, maka hari ini saya akan memberikan resep bagi ibu-ibu, yaitu Resep Hidup Bahagia, diantaranya dengan:
Pertama, mencari rizki secara halal; Islam mewajibkan umatnya untuk mencari rizki dengan cara yang halal. Rizki yang halal merupakan pondasi kebahagiaan karena diperoleh dengan usaha yang bersih dan terhindar dari dosa. Hari akan tenang dan tenteram sehingga mendatangkan kebahagiaan sejati, dan rizki yang halal akan sangat berpengaruh sekali pada do kita.
Kedua, senantiasa qona’ah atas ketentuanNya; qonaaah berarti merasa puas dan bersyukur atas apa yang dimiliki (nrimo ing pandum-Bahasa Jawa). Sifat qonaah akan menghindarkan diri dari rasa iri, dengki, dan tidak puas. Orang yang selalu qonaah akan merasa Bahagia, karena tidak pernah membandingkan diri dengan orang lain.
Ketiga, menanamkan sikap ikhlas, semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Ikhlas berarti menerima segala sesuatu dengan lapang dada, baik suka maupun duka. Ikhlas merupakan kunci kebahagiaan.
Keempat, taqwa. Taqwa berarti menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertaqwa akan selalu menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Hati yang bersih dan jiwa yang tenang kana mendatangkan kebahagiaan sejati.
Kelima, syukur. Syukur berarti selalu merasa berterima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Rasa syukur akan membuat hati menjadi lapang dan penuh dengan kebahagiaan. Orang yang bersyukur akan selalu merasa bahagia karena selalu fokus pada kebaikan yang mereka miliki.
Keenam, sabar. Sabra berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai dan menerima cobaan dengan lapang dada. Kesabaran merupakan kunci kebahagiaan karena dapat menghadapi rintangan dan kesulitan dengan tegar. Orang yang sabra akan selalu merasa bahagia, karena mereka yakin bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.” (WN Agustina).
