Aisyiyah Sumbar Dampingi Ratusan Napi Perempuan Lapas IIB Padang

Publish

6 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
343
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PADANG, Suara Muhammadiyah — PW Aisyiyah Sumbar melalui Majelis Tabligh dan Ketarjihan PW Aisyiyah Sumbar berkerjasama dengan Lapas Perempuan Kelas IIB Padang mengadakan pesantren selama Ramadhan 1445 H bagi 200 WBP di Lapas perempuan Kelas II B Padang. 
Selain dihadiri Jusmawati juga hadir Dra Hj. Mulyati Jabir S.Pd, Dra Sismarni M.Pd, Nurhelmi, Syafriyeni Syafei, dan Yurniati Yunus.

Pesantren Ramadhan ini resmi ditutup Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PW Aisyiyah Sumbar, Dr. Jusmawati M. Pd. 

Ketua MTK PW 'Aisyiyah Sumbar, Dr. Jusmawati yang didampingi Bendahara Dra Mulyati Jabir mengatakan kegiatan pesantren Ramadhan ini diikuti 200 WBP, pembelajaran dilakukan di Hari Rabu dan Jumat selama Ramadhan, kalau diluar Ramadhan rabu saja. 

Pesantren Ramadhan di lembaga permasyarakatan ini diharapkan menjadi terobosan memperbaiki nilai religius dan sosial masyarakat, mengingat saat ini kondisi moral mengalami degradasi, kejadian kriminal semakin sering terjadi.

“Dengan pesantren ini lah bentuk perhatian dari Aisyiyah, selain itu di tingkat masyarakat biasa, kita intensifkan juga penyuluhan agama,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Kalapaz II B Padang diwakili Kasi Bina Pigiatja Yulidasni memberikan apresiasi tinggi kepada PW 'Aisyiyah Sumbar yang sabar dalam melakukan pembinaan keruhanian kepada WBP di Lapaz kelas II B Padang   

Pesantren Ramadhan merupakan moment untuk penempaan diri menjadikan penghuni lapas wanita wanitas olehah dan bisa kembali ke pangkuan keluarga.

Katanya, ada 200 narapidana yang mengikuti pesantren Ramadhan dan mereka sangat antusias untuk mengikutinya.

”Hari biasa juga ada lomba hafalan ayat pendek, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan” katanya.

Ia menuturkan kegiatan pesantren Ramadhan merupakan salah satu implementasi pendidikan keperibadian di lembaga pemasyarakatan itu. Dengan adanya pendidikan kepribadian para narapidana diharapkan bisa kembali merenungi yang telah mereka lakukan.
“Kita ingin mereka nantinya jika keluar dan kembali bergabung dengan masyarakat sudah memiliki bekal yang lebih baik tentang agama atau lebih religius. Kami berharap dengan adanya pesantren ini kedepannya dapat mengubah mental warga binaan agar hidupnya lebih terarah, tidak mengulangi lagi tindakan-tindakan pidana lainnya dan dapat berguna bagi keluarga dan masyarakat,” katanya.

Sebelum penutupan juga dilakukan penyerahan hadiah bagi juara I II dan  III, sedangkan bagi peserta lomba juga diberikan hadiah hiburan. (RI)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhamamdiyah - Dalam rangka mendorong kreativitas dan inovasi calon mahasiswa....

Suara Muhammadiyah

5 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) sebagai wadah bagi pengusah....

Suara Muhammadiyah

23 September 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menghasilkan kader ikatan yang adaptif terhadap perk....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah-'Aisyiyah Sekampung, Lampung Timur mengad....

Suara Muhammadiyah

18 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bincang Bisnis Soewaramoe #2  digelar di cafe Soewaramoe lanta....

Suara Muhammadiyah

13 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah