Akademisi UM Bandung: Pangan Lokal Jadi Pilar Masa Depan Berkelanjutan

Publish

21 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
317
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhmamadiyah – Dosen program studi Teknologi Pangan Universitas Muhamamdiyah (UM) Bandung Dr Saepul Adnan SSi MSi mengatakan bahwa ketahanan pangan global tidak bisa dilepaskan dari kekuatan pangan lokal yang telah mengakar dalam budaya dan ekosistem masyarakat.

Hal itu Adnan sampaikan saat mengisi materi dalam kegiatan Food Festival di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Sabtu (19/07/2025). Kegiatan ini dilaksanakan oleh prodi Teknologi Pangan dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himtekpa).

Adnan menegaskan bahwa pangan lokal merupakan hasil adaptasi alam dan budaya yang telah terbentuk selama bertahun-tahun. Pangan lokal bukan sekadar soal nutrisi, melainkan menyangkut pelestarian budaya, penguatan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Doktor lulusan ITB ini menegaskan bahwa kebergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras dan pangan impor perlu dikurangi dengan membangun pola konsumsi yang lebih beragam. Diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi lokal dapat meningkatkan pendapatan petani dan menciptakan lapangan kerja baru pada sektor pertanian dan pengolahan.

Indonesia sendiri memiliki kekayaan pangan lokal luar biasa, seperti hanjeli, sorgum, jewawut, dan kacang koro. Komoditas-komoditas ini, kata Adnan, memiliki nilai gizi tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk olahan bernilai tambah melalui inovasi teknologi pangan.

Adnan juga menekankan perlunya pendekatan edukatif, promosi, dan inovasi produk untuk membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap pangan lokal. Aksi nyata melalui peningkatan kualitas produksi, riset, dan kolaborasi multipihak, kata Adnan, menjadi kunci.

Salah satu produk inovatif yang ditampilkan dalam festival adalah roti fungsional berbahan dasar hanjeli, tanaman lokal yang kaya gizi dan berpotensi sebagai sumber pangan alternatif masa depan. Hanjeli mengandung protein, lemak nabati, dan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan sorgum dan gandum.

Selain itu, isu keberlanjutan juga menjadi perhatian dalam pendekatan pengelolaan pangan berbasis bioekonomi sirkular. Dalam paparannya, Adnan menekankan pentingnya pengurangan limbah pangan (food loss and waste) yang banyak terjadi pada tahap konsumsi, terutama pada sektor tanaman pangan.

”Dengan pendekatan holistik dan berbasis nilai keberlanjutan, mahasiswa sebagai generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam membangun kedaulatan pangan nasional. Kita adalah apa yang kita makan, maka dari itu mari pilih pangan lokal yang sehat, berbudaya, dan berdaya lingkungan,” tutupnya.***(FK)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Ramadhan 1445 Hijriyah tahun 2024 menjadi salah satu momentum istime....

Suara Muhammadiyah

30 March 2024

Berita

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Kerja Kepala Madrasah (K3M) MTs Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga....

Suara Muhammadiyah

29 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, bukan hanya menginspi....

Suara Muhammadiyah

1 September 2025

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menjadi salah satu Perguruan Ti....

Suara Muhammadiyah

14 August 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Bursa Kerja Khusus (BKK) Universitas Muhammadiyah Pekajangan P....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah