Akhlak Baik Tercipta dari Pembiasaan Diri

Publish

24 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1499
Dadang Kahmad

Dadang Kahmad

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, manusia penting untuk memiliki akhlak. Inti dari akhlak sebagai budi pekerti atau perilaku seseorang. Dalam pandangan sosiologi disebut kepribadian atau karakter, di mana semua ini dikonstruksi oleh faktor utama, yaitu kebiasaan (habit).

“Jadi kalau kita membiasakan melakukan sesuatu, itu akan menginternalisasi dalam diri, lalu menjadi kepribadian kita. Oleh karena itu, kalau ingin berakhlak baik, maka kita harus membiasakan diri,” ujarnya dalam Gerakan Subuh Mengaji, Kamis (24/10).

Merujuk pandangan Islam, akhlak didefinisikan sebagai seperangkat nilai, sikap, dan perilaku yang baik dan terpuji (mahmudah). Akhlak ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam relasi dengan Allah (habl min allah), sesama manusia (habl min al-nas), maupun dengan alam sekitar (habl min al-alam). 

“Sekali lagi, akhlak itu sangat penting. Karena kata Rasulullah Saw merupakan indikator kesempurnaan iman seseorang. Kata Rasulullah Saw orang yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya. Ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik adalah bukti kesempurnaan seseorang,” ulasnya.

Akhlak juga menjadi pedoman hidup. Akhlak Islam menjadi pedoman hidup sehari-hari bagi umat Muslim. “Dengan menjalankan akhlak yang baik, Dadang menyebut kehidupan jauh lebih tenang, bahagia, dan bermanfaat bagi orang lain dan tidak ada orang yang memusuhi kita kalau akhlak kita baik,” tegasnya.

Di samping itu, juga membedakan Muslim dengan Non-Muslim. Salah satu ciri khas seorang Muslim adalah memiliki akhlak yang baik. Akhlak mulia menjadi identitas dan pembeda seorang Muslim dengan orang lain. “Jadi kita harus bisa membedakan baik Muslim atau Non-Muslim dengan akhlak,” imbuhnya.

Dadang menambahkan, untuk bisa membingkai akhlak dalam kehidupan, umat Islam perlu mencontoh Nabi Muhammad Saw. Sebab, menjadi pemancar keteladanan (uswah hasanah). Seperti termaktub dalam Qs al-Qalam [68]: 4, bahwa Rasulullah Saw mendapat pujian dari Allah karena akhlaknya yang sangat terpuji.

“Nabi Muhammad Saw dipuji oleh Allah itu karena akhlaknya. Para pengamat sekuler pun menganggap, beliau orang yang luar biasa. Setelah membaca riwayat Nabi mereka kagum, sehingga seperti Michael H Hart menduduki Nabi peringkat pertama. Karena keagungan akhlaknya tidak bisa bandingkan dengan siapa pun,” jelasnya.

Sedemikian pentingnya akhlak Nabi, sampai di dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dipertegaskan, “Setiap warga Muhammadiyah dituntut meneladani perilaku Nabi dalam praktek akhlak mulia, sehingga jadi uswah hasanah bagi sesama berupa sifat sidiq, tabligh, amanah, dan fatanah.”

Maka, Dadang meminta agar umat Islam, terutama warga Persyarikatan Muhammadiyah, untuk menjadikan akhlak Nabi Muhammad Saw sebagai teladan dan pedoman utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Riau (BPH Umri) ....

Suara Muhammadiyah

27 March 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhamamdiyah — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan ....

Suara Muhammadiyah

24 May 2025

Berita

PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Pengajian Ahad Pagi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) dilaksan....

Suara Muhammadiyah

1 September 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Ramadhan 1446 H kurang lebih tiga minggu atau pekan, Pimpinan Cab....

Suara Muhammadiyah

14 February 2025

Berita

Bukan Sekadar Ibu Rumah Tangga: Engkau Penentu Arah Umat Oleh: Wiwik Rahayu (Dosen FK UMRI dan Pen....

Suara Muhammadiyah

14 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah