Akhlak Baik Tercipta dari Pembiasaan Diri

Publish

24 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
105
Dadang Kahmad

Dadang Kahmad

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, manusia penting untuk memiliki akhlak. Inti dari akhlak sebagai budi pekerti atau perilaku seseorang. Dalam pandangan sosiologi disebut kepribadian atau karakter, di mana semua ini dikonstruksi oleh faktor utama, yaitu kebiasaan (habit).

“Jadi kalau kita membiasakan melakukan sesuatu, itu akan menginternalisasi dalam diri, lalu menjadi kepribadian kita. Oleh karena itu, kalau ingin berakhlak baik, maka kita harus membiasakan diri,” ujarnya dalam Gerakan Subuh Mengaji, Kamis (24/10).

Merujuk pandangan Islam, akhlak didefinisikan sebagai seperangkat nilai, sikap, dan perilaku yang baik dan terpuji (mahmudah). Akhlak ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam relasi dengan Allah (habl min allah), sesama manusia (habl min al-nas), maupun dengan alam sekitar (habl min al-alam). 

“Sekali lagi, akhlak itu sangat penting. Karena kata Rasulullah Saw merupakan indikator kesempurnaan iman seseorang. Kata Rasulullah Saw orang yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya. Ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik adalah bukti kesempurnaan seseorang,” ulasnya.

Akhlak juga menjadi pedoman hidup. Akhlak Islam menjadi pedoman hidup sehari-hari bagi umat Muslim. “Dengan menjalankan akhlak yang baik, Dadang menyebut kehidupan jauh lebih tenang, bahagia, dan bermanfaat bagi orang lain dan tidak ada orang yang memusuhi kita kalau akhlak kita baik,” tegasnya.

Di samping itu, juga membedakan Muslim dengan Non-Muslim. Salah satu ciri khas seorang Muslim adalah memiliki akhlak yang baik. Akhlak mulia menjadi identitas dan pembeda seorang Muslim dengan orang lain. “Jadi kita harus bisa membedakan baik Muslim atau Non-Muslim dengan akhlak,” imbuhnya.

Dadang menambahkan, untuk bisa membingkai akhlak dalam kehidupan, umat Islam perlu mencontoh Nabi Muhammad Saw. Sebab, menjadi pemancar keteladanan (uswah hasanah). Seperti termaktub dalam Qs al-Qalam [68]: 4, bahwa Rasulullah Saw mendapat pujian dari Allah karena akhlaknya yang sangat terpuji.

“Nabi Muhammad Saw dipuji oleh Allah itu karena akhlaknya. Para pengamat sekuler pun menganggap, beliau orang yang luar biasa. Setelah membaca riwayat Nabi mereka kagum, sehingga seperti Michael H Hart menduduki Nabi peringkat pertama. Karena keagungan akhlaknya tidak bisa bandingkan dengan siapa pun,” jelasnya.

Sedemikian pentingnya akhlak Nabi, sampai di dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dipertegaskan, “Setiap warga Muhammadiyah dituntut meneladani perilaku Nabi dalam praktek akhlak mulia, sehingga jadi uswah hasanah bagi sesama berupa sifat sidiq, tabligh, amanah, dan fatanah.”

Maka, Dadang meminta agar umat Islam, terutama warga Persyarikatan Muhammadiyah, untuk menjadikan akhlak Nabi Muhammad Saw sebagai teladan dan pedoman utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Silatu....

Suara Muhammadiyah

1 October 2024

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Suasana gembira menyelimuti Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, K....

Suara Muhammadiyah

29 September 2023

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Pada tanggal 10 Desember 2023, Gedung PDA Klaten menjadi saksi pelantik....

Suara Muhammadiyah

13 December 2023

Berita

Dorong Penguatan Praktik Pertanian Tanpa Limbah oleh Kebun Komuniti di Selangor, Malaysia SELANGOR,....

Suara Muhammadiyah

20 July 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pemandangan berbeda terlihat di SD Muhammadiyah Program Khusus....

Suara Muhammadiyah

2 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah