BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui program "Aksi Sehat Berkemajuan" (ASB), yang diadakan pada 10-11 Oktober 2024 di Asrama Haji Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran aktif Muhammadiyah dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia, khususnya melalui pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah, madrasah, dan pesantren. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan yang merupakan kerjasama/kemitraan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui MPKU (Majelis Pembina Kesehatan Umum) PP Muhammadiyah dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI.
Untuk tahun 2024 ini, Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan pembahaman kesehatan, memperluas cakupan pemberdayaan masyarakat dalam upaya perbaikan gizi dan pencegahan stunting di Sekolah maupun Madrasah Muhammadiyah di 4 (empat) provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Adapun beberapa kegiatan yang diselenggarakan meliputi gerakan meningkatkan cakupan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di Sekolah, Madrasah dan Pesantren Muhammadiyah yang dilakukan setiap minggu yang terdiri dari 4 aktivitas yaitu minum TTD, sarapan sehat halalan thayibban, aktifitas fisik dengan senam bersama dan edukasi kesehatan.
Dalam program ini, setiap sekolah di bawah naungan Muhammadiyah mengirimkan dua guru, tiga siswa, dan satu anggota komite sekolah untuk mengikuti pelatihan intensif. Sebanyak 180 guru, 270 siswa, dan 90 komite sekolah akan mendapatkan orientasi mengenai pemberdayaan masyarakat dan aksi gizi di sekolah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi strategi efektif untuk mempercepat penurunan angka stunting di Aceh dan wilayah lainnya.Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, Dr. dr. Safrizal, Sp.OT, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan. Menurutnya, generasi ini harus dipersiapkan bukan hanya secara intelektual, tetapi juga dari sisi kesehatan fisik dan rohani.
“Kita masih bergulat dengan banyak permasalahan, termasuk stunting. Saat ini, angka stunting di Aceh masih cukup tinggi, berada di sekitar 21%. Target pemerintah pada tahun 2025 adalah menurunkan angka ini menjadi 14-15%. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, kita bisa mencapainya,” ujar Dr. Safrizal.
Lebih lanjut menambahkan bahwa pengetahuan tentang gizi, pola hidup sehat, sanitasi, dan akses air bersih menjadi komponen penting dalam upaya menanggulangi stunting. Aktivitas fisik yang cukup juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.ucapnya
Senada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr. Munawwar, Sp.OG, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah inisiatif nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk menurunkan beban penyakit, meningkatkan produktivitas penduduk.
“Anemia juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sering dialami oleh berbagai kelompok usia, termasuk remaja. Program pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri bertujuan untuk meningkatkan status gizi mereka dan memutus mata rantai terjadinya anemia, yang akan berdampak pada kesehatan generasi bangsa di masa depan,” jelas dr. Munawwar.
Acara dibuka oleh Tengku Malik Musa, SH., M.H., yang menyampaikan bahwa Muhammadiyah terus berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai amal usaha, mulai dari sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi. Program "Aksi Sehat Berkemajuan" merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Muhammadiyah dalam pembangunan kesehatan masyarakat, khususnya di Aceh.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan Muhammadiyah, diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan ide-ide inovatif untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi anak usia sekolah dan remaja. Selain itu, diharapkan pula agar generasi mendatang dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, dan produktif bagi bangsa dan negara.(H.A)