Al Qur'an Menjadi Panduan Hidup Manusia Islam Berkemajuan

Publish

1 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
139
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Pengajian Ahad Pagi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) dilaksanakan pada Senin, 18 Agustus 2024. Acara ini dilaksanakan di Aula Masjid Al-Manar Ponorogo. Dihadiri oleh Anton Ismunanto, SPdI., MPd Ketua Yayasan Bentala Tamaddun Yogyakarta sebagai narasumber pada kesempatan tersebut. Pengajian ini mengangkat tema "Seperti Apakah Manusia Menurut Islam?". 

Dalam paparannya, Anton mengatakan bahwa tema kajian ini menjadi hal yang sangat penting. Kembali melihat pedoman Muhammadiyah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah penerapan kedua hal ini tidaklah mudah.
 
“Ini menjadi penting karena kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah yang menjadi taglinenya Muhammadiyah itu penerapannya luas.” ucapnya.

Anton mengungkapkan bahwa Al-Qur’an itu diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pegangan hidup, namun tidak semua manusia menganggap Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia. Semua tergantung dengan amal ibadah manusia tersebut. 

“Qur’an itu sebenarnya petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Berarti apapun itu akan disinggung oleh Al-Qur’an termasuk makna seperti apakah manusia menurut Islam,” ungkapnya. 

Anton mengajak untuk lebih memahami isi dari Al- Qur’an karena didalam Al- Qur’an terdapat istilah-istilah tentang manusia. Menurutnya istilah tersebut menjadi kunci untuk umat manusia menilai manusia yang sesuai dengan petunjuk Al- Qur’an.

“Kalau kita lihat di dalam Qur’an istilah-istilah yang berhubungan dengan manusia itu sangat banyak. Baik dengan yang berhubungan aspek lahiriyahnya maupun dengan yang berhubungan aspek batiniyahnya. Nah kita perlu menilai manusia dari petunjuk Qur'an. tersebut,” katanya.

Anton menambahkan bahwa didalam Al-Qur’an manusia disebut dengan dua istilah. Dua istilah tersebut berkaitan tentang Nabi Muhammad SAW yang dimana didalam Al-Qur’an disebutkan Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa.
 
“Manusia itu disebut di dalam Qur’an itu dengan dua kata. Yang pertama adalah tasyarun, dan yang kedua adalah insyanun. Dua hal ini berkaitan tentang sejatinya Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa seperti kita juga,” tambahnya. 

Anton menegaskan sebagai manusia harus meningkatkan ibadah yang lebih baik kepada Allah. Harus mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena semua itu bukan untuk Allah namun sejatinya semua itu untuk manusia itu sendiri. 
 
“Semua yang ada di dalam Al-Qur’an, syariat, sunnah semua itu untuk kepentingan kita bukan untuk kepentingan Allah. Termasuk semua ilmu-ilmu islam itu semua untuk membenahi diri kita,” pungkasnya. (Alle)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Upacara Wisuda UM....

Suara Muhammadiyah

8 March 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit....

Suara Muhammadiyah

21 October 2024

Berita

ENREKANG, Suara Muhammadiyah - Musyawarah Cabang (Musycab) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Minang....

Suara Muhammadiyah

24 July 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Manfaat apel pagi khususnya buat sekolah sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan ....

Suara Muhammadiyah

13 September 2023

Berita

Bappenas Bersama Kedutaan Australia Berkomitmen Dukung Upaya Pemenuhan Kesejahteraan Lansia  Y....

Suara Muhammadiyah

10 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah