Oleh: Suko Wahyudi
Al-Qur'an adalah kitab suci kaum Muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus mereka Imani dan aplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan serta kesejahteraan di dunia maupun akhirat.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-Baqarah [2]: 185)
Wahai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami menjelaskan kepadamu banyak dari isi kitab yang kamu sembunyikan. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang nyata. Dengan kitab itulah, Allah membimbing orang-orang yang mengikuti keridhan-Nya ke jalan-jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izin-Nya dan membimbing mereka ke jalan yang lurus. (Al-Maidah [5]: 15-16)
Al-Qur'an merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia, disamping sebagai pedoman bagi orang-orang beriman. Semua manusia, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, memiliki potensi untuk meraih petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Namun dengan keimanan yang dimiliki oleh seorang muslim, tentunya mereka memiliki potensi yang lebih besar untuk meraih petunjuk Al-Qur'an dibandingkan dengan orang-orang yang tidak beriman. Sebab sebagaimana dikatakan Buya Hamka, petunjuk Al-Qur'an itu sulit diraih oleh orang-orang yang belum memiliki hati yang bersih.
Dan apabila kamu tidak membawa sebuah ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?” Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Tuhan kepadaku. Al-Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat untuk orang-orang beriman. ” (Al-A'raf [7]: 203)
Sebagai pedoman hidup manusia, isi kandungan Al-Qur'an tidak terlepas dari hal-hal yang berhubungan dengan manusia dan realitas kehidupannya. Dimana kandungannya dapat diklasifikan menjadi empat macam.
Pertama, akidah atau tauhid yang merupakan pembeda antara iman dan kafir. Aqidah ini berkenaan dengan iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari akhirat.
Kedua, hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia baik yang muslim maupun kafir, dan dengan alam lingkungannya.
Ketiga, moral atau akhlak mulia, yang dapat memperbaiki kondisi perangai pribadi dan masyarakat serta mendidik mereka menjadi manusia-manusia yang memiliki pribadi yang baik.
Keempat, janji yang baik berupa keselamatan di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang melaksanakan perintah-Nya serta mejauhi segala larangan-Nya dan ancaman berupa siksa bagi orang-orang yang ingkar dan kafir kepada Allah SwT.
Al-Qur'an adalah kitab suci untuk seluruh umat manusia, petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya bersifat universal, lengkap, mampu menghadapi tantangan zaman, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di sepanjang zaman. Sifatnya yang universal merupakan salah satu karakter Al-Qur'an yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan kitab suci yang turun sebelumnya.
Dan ingatlah hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang berserah diri. (An-Nahl [16]: 89)
Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan. (Al-An'am [6]: 38)
Menurut sebagian ahli tafsir, Al-Kitab dalam firman allah SwT tersebut adalah Al-Qur'an, yaitu kitab Ilahi yang merupakan mukjizat terbesar bagi Rasulullah SaW, sebagai pembenar atas risalah yang dibawa olehnya, penyempurna kitab-kitab sebelumnya, serta petunjuk hidup bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kata Al-Kitab dengan berbagai kata turunannya di dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 261 kali yang tersebar dalam berbagai surat dan ayat.
Al-Qur'an adalah kitab universal, pedoman hidup yang memuat segala sesuatu yang dibutuhkan manusia sepanjang zaman. Tidak ada satupun dari apa saja yang penting yang tidak Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an secara global. Di dalam Al-Qur'an terdapat prinsip-prinsip kemasyarakatan dan kemanusiaan yang universal, dan di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan yang menjadikan Al-Qur'an selalu sesuai untuk segala zaman dan tempat.
Dan kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu sekalian kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. (Al-Maidah [5]: 48)
Sebagai pedoman Al-Qur'an berisi firman-firman tebaik yang penuh dengan bimbingan hidayah dan sinar hikmah. Al-Qur'an memberikan keterangan-keterangan tentang batas-batas yang ditentukan Allah SwT, kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, keterangan mana yang halal dan haram, sehingga manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai makhluk Allah SwT di dunia.
Al-Qur'an Mengandung ajaran universal, menyentuh segala aspek duniawi maupun ukhrawi. Keuniversalan ini tidak mungkin dipungkiri oleh siapa pun manakala jujur dalam mengkaji dan mempelajarinya secara obyektif. Edward Gibbon seorang orientalis dari Inggris mengatakan:
“Al-Qur'an itu adalah sebuah kitab agama, kitab kemajuan, kenegaraan, perdagangan, persaudaraan, kemahkamahan, dan undang-undang ketentaraan dalam agama Islam. Al-Qur'an mengandung isi yang lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan sampai kepada hal yang berkenaan dengan jasmani, mulai pembicaraan hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada akhlak dan perangai, dan hukuman di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an dijelaskan segala pembalasan amal. Karena itu, besar sekali perbedaan antara Al-Qur'an dengan Bibel. Bibel tidak memuat aturan-aturan yang bertalian dengan keduniaan. Yang terdapat di dalamnya hanyalah cerita-cerita untuk kesucian diri. Bibel tidak dapat mendekati Al-Qur'an, karena Al-Qur'an itu tidak hanya menerangkan hal-hal yang bertalian dengan amalan keagamaan, tetapi juga mengupas asas-asas politik kenegaraan. Al-Qur'anlah yang menjadi sumber peraturan negara (bagi umat Islam), sumber undang-undang dasar, memutuskan suatu perkara, baik yang berhubungan dengan kehartaan maupun kejiwaan.”
Demikian juga J.W. Goethe seorang orientalis Jerman pernah mengatakan:
“Bagaimanapun juga saya membaca Al-Qur'an, tidak habis-habisnya saya bertemu dengan ajaran-ajaran yang menggerakkan saya untuk memperdalam pengetahuan agama. Susunan kalimatnya sangat indah, isi dan tujuannya dapat menjadi pedoman untuk jalan kebahagiaan, kemuliaan yang tinggi, dan beberapa pelajaran yang menakutkan untuk pekerjaan jahat. Demikian pendapat saya, bahawa Al-Qur'an ini akan berjalan terus melalui setiap zaman dan sangat berpengaruh.”
Harry Gaylord Dorman dalam bukunya Toward Understanding Islam mengatakan, “Kitab Al-Qur'an benar-benar firman Tuhan yang disampaikan melalui Jibril kepada Muhammad SaW, dengan kesempurnaan setiap hurufnya. Ia merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga saat ini. Mutu keajaibannya terletak pada gayanya yang begitu sempurna dan agung sehingga tak mungkin ada manusia dan jin yang dapat mengarang satu suratpun, walau yang pendek. Sebagian keajaibannya terletak pada ajarannya yang membuka tentang masa depan dan keterangan-keterangannya sangat tepat.”
Demikianlah Al-Qur'an. Kitab suci sepanjang masa dimana ayat-ayatnya sesuai dan selaras dengan dinamika zaman. Bimbingannya mencakup semua dimensi kehidupan manusia yang hidup di masa lampau maupun masa kini. Sebab Al-Qur'an tidaklah mewakili pikiran personal ataupun kelompok tertentu melainkan mewakili manusia sepanjang masa untuk membimbing mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sunnguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang palin lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar. (Al-Isra' [17]: 9). Wallahu A'lam.