BANJARBARU, Suara Muhammadiyah – Dalam beberapa waktu belakangan ini, Indonesia tengah mengalami sengatan cuaca yang sangat panas. Semua wilayah merasakan hal yang sama, termasuk di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dampak besar terjadi dengan munculnya bencana kebakaran hutan, masalah kekeringan, terutama masalah menyangkut ketersediaan air bersih.
Oleh karenanya, dalam merespons fenomena tersebut, Lasizmu Banjarbaru, bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Banjarbaru melakukan inisiatif dan langkah antisipasi secara berkelanjutan. Yakni dengan bergerak mendistribusikan air bersih yang dilakukan selama tempo dua hari, Sabtu-Ahad, 7-8 Oktober 2023.
“Saat ini kita bekerjasama dengan MDMC Banjarbaru dan BPBD Banjarbaru untuk saling berkodinasi dimana titik kekeringan di Kota Banjarbaru”, terang Febri, Relawan Lazismu.
Menurutnya, suplai air dengan menggunakan tandon besar sebesar 1.200 liter untuk satu kali suplai. “Rencana program ini dilaksanakan dalam 2 Minggu, tapi juga melihat kondisi kekeringan kalau masih bisa diperpanjang,” ucapnya.
Sementara itu warga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Lazismu dan MDMC Banjarbaru atas bantuan air bersih yang diberikan. Mereka sangat merasakan kemaslahatannya dengan bantuan tersebut.“Alhamdulillah, hari ini kada beangkut-angkut banyu lagi, biasanya jauh untuk pengambilan air jalan kaki 10 menit dari sumur bor milik warga juga,” ucap salah seorang warga.
Untuk lokasi bantuan ke depan tetap mengutamakan beberapa hal. Pertama, akses terhadap air bersih di wilayah terdampak. Kedua, kondisi ekonomi warga di wilayah terdampak. Dan ketiga, jumlah kepala keluarga dan jiwa yang terdampak dalam satu wilayah.
Sebagai informasi, program ini merupakan salah satu bagian dari program Lazismu Banjarbaru. Yaitu Program Indonesia Siaga sebuah inisiatif bantuan bencana alam. Hahl tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada korban musibah di seluruh Indonesia. (Reviadi Syafitri/Cris)