Bagaimana Islam Melihat Sosok Isa Al Masih (Mesias)?
Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Bagaimana Isa atau yesus dianggap sebagai Mesias? Apa yang dia lakukan atau katakan untuk mendapatkan gelar itu? Baik orang Yahudi maupun Kristen memberi atribut dan pencapaian tertentu pada sosok Mesias ini.
Bagaimana Islam memandang sosok Mesias ini. Al-Qur`an menggunakan istilah Mesias untuk Isa, khususnya di Surah ke-3 ayat 45, dengan cara yang sangat menonjol. Informasi disampikan kepada Maryam bahwa dia mendapatkan kabar gembira tentang seorang anak yang akan lahir dari rahimnya yang bernama ٱلْمَسِيحُ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ—Al Masih Isa ibnu Maryam. Lalu apa Mesias ini? Gelar apa ini? Apa artinya?
Para mufassir Al-Qur`an pada periode klasik memberikan berbagai pandangan. Mereka mengatakan bahwa kata mesias dalam bahasa Arab adalah al masih. Kata al masih ini boleh jadi berasal dari kata kerja masaha yang artinya mengurapi atau menggosok dengan salep atau mungkin menyentuh. Karena Isa dianugerahi sentuhan penyembuhan. Salah satu mukjizat Nabi Isa bisa menyembuhkan orang-orang dengan pelbagai penyakit. Maka itulah mengapa dia disebut al masih.
Ada juga yang mengaitkan ini dengan cara yang berbeda, etimologi yang berbeda yang berarti seseorang yang sering bepergian. Mereka agaknya berpikir Isa sering bepergian untuk misinya menyebarkan Injil. Jadi itulah mengapa dia dipanggil Mesias.
Terus terang semua ini masih bersifat prediktif. Tidak seorang pun yang tahu persis makna ini. Jika kita menghubungkan ini dengan tradisi Alkitab, dalam Alkitab ada gagasan bahwa akan ada raja di masa depan mengingat kejayaan monarki di masa Daud dan kemudian runtuh pada masa putranya, Sulaiman. Orang Yahudi mendambakan masa ketika seorang raja khusus akan dilantik, perdamaian akan tegak di muka bumi. Mereka menyebut raja itu sebagai Mesias.
Jadi pada saat Isa muncul, kaum Yahudi ingin tahu dan bertanya “Apakah engkau Mesias?” Jawaban Isa sedikit ambigu dalam Alkitab. Dia berbicara tentang Mesiasnya dengan cara yang berbeda-beda. Arti sebenarnya dari Mesias sedikit membingungkan dalam Alkitab. Tetapi ide dasarnya bahwa seseorang akan muncul yang bakal memerintah sesuai dengan harapan kaum Yahudi. Sekarang tentu saja Isa belum memenuhi harapan itu, setidaknya belum. Dan banyak orang Kristen percaya bahwa ketika Isa kembali, Dia akan memerintah dan itu akan menjadi penggenapan dari Mesias-nya. Jadi ini ada hubungannya dengan kepemimpinan.
Al-Qur`an tidak pernah mendefinisikan ini. Apa yang Al-Qur`an tegaskan hanyalah memberikan semacam uluran tangan kepada umat Kristiani, karena bagi mereka pernyataan bahwa Isa adalah Mesias sangatlah penting.
Faktanya, Isa dipanggil Mesias sebagai nama-Nya. Dalam tulisan Paulus, misalnya, dia mengatakan Isa seolah-olah memiliki dua nama, nama depan Kristus, nama belakang Isa. Dan tentu saja, dalam bahasa Inggris orang mengatakan Jesus Christ seolah-olah Jesus adalah nama depan, Christ adalah nama belakang. Tapi secara teknis adalah Jesus the Christ. Dan Kristus adalah hamashiach dalam bahasa Ibrani atau Mesias jika kita menggunakan padanan bahasa Inggris.
Al Masih dalam bahasa Arab secara jelas berhubungan dengan hamashiach dari bahasa Ibrani, yang artinya Mesias atau Kristus. Istilah Kristus, istilah bahasa Inggris ini berasal dari istilah Yunani khristós, memiliki arti yang sama dengan Mesias. Dalam Alkitab, ketika istilah khristós digunakan, ini berarti sesuatu atau seseorang yang diurapi, seperti salah seorang raja Persia. Dalam Yesaya pasal 45 ayat 1, raja itu adalah Cyrus. Dia juga disebut Mesias Sang Tuhan karena dia menyelamatkan umat, menyelamatkan orang Yahudi. Jadi dia disebut Mesias.
Karenanya mesias artinya orang yang diurapi. Secara umum, ini adalah seseorang yang secara khusus ditahbiskan oleh Tuhan untuk jabatan suci tertentu. Ia bisa berupa benda seperti batu, misalnya, yang ditahbiskan untuk Tuhan oleh orang-orang, seperti menuangkan minyak di atasnya. Dengan demikian, kata khristós diterjemahkan menjadi Christ ke dalam bahasa Inggris yang makna awalnya dalah diurapi.
Yesus Kristus di Sanskerta adalah krishta ख्रीष्ट. Kata khristós dari bahasa Yunani bahkan berasal dari akar Eropa Indo yang bahkan lebih tua di India, tetapi ya nama-nama yang Yesus sendiri akan gunakan akan lebih dari yang ada di Tanah Suci, seperti bahasa Ibrani dan Arab.
Jika kita kaitkan kembali dengan Isa, kita dapat mengatakan bahwa Isa adalah orang yang diurapi sebab raja-raja Israel diurapi dengan minyak. Rambut mereka diurapi dan itu menandai pelantikan mereka ke dalam jabatan suci, seperti jabatan raja yang berada di bawah Tuhan. Dengan cara yang sama kita bisa menganggap Isa sebagai raja dan dia diurapi untuk peran itu.
Al-Qur`an memandang Isa juga memiliki posisi suci di hadapan Allah. Beliau adalah minal qarbi—orang yang dekat dengan Allah. Namun begitu Al-Qur`an tidak membahas tentang definisi gelar tersebut. Terlepas dari semua itu, Al-Qur`an tidak bergantung pada agama lain untuk menafsirkan pesannya. Al-Qur`an juga tidak mengizinkan siapa pun (termasuk pemuka agama atau ulama) untuk memasukkan ke dalam Al-Quran apa yang mereka yakini, apa yang mereka pikirkan, atau apa yang mereka anggap benar menurut pandangan mereka sendiri. Selain itu, Al-Qur`an tidak mengizinkan siapa pun untuk memasukkan pengalaman pribadi mereka ke dalam terjemahan ayat-ayat Al-Qur`an. Wallaahu a’lam.