Baiti Jannati, Menciptakan Suasana Surga dalam Rumah

Publish

18 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
4389
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Baiti Jannati, Menciptakan Suasana Surga dalam Rumah

Oleh: M. Rifqi Rosyidi, Lc., M.Ag., Mudir Pondok Modern Muhammadiyah Paciran, Dewan Pakar Sahabat Misykat Indonesia

Secara teologis tidaklah salah apabila ada seorang muslim menjadikan surga sebagai tujuan akhir kehidupan akhiratnya, karena Allah dan rasul-Nya senantiasa menjanjikan surga dengan segala bentuk kenyamanan dan kesempurnaan pelayanannya sebagai imbalan yang sempurna bagi mereka yang mematuhi segala ketentuan-Nya selama di dunia. 

Dapat dikatakan bahwa surga adalah simbol kehidupan yang mapan dan tempat yang sangat nyaman. Di mana setiap orang pasti mendambakan kondisi surgawi dalam hidupnya.

Dalam berumah tangga pun sering kita mendengarkan ungkapan baytī jannatī; rumahku adalah surgaku untuk menunjukkan kondisi rumah idaman yang nyaman senyaman-nyamannya, sejahtera sesejahtera-sejahteranya, bahagia sebahagia-bahaginya.

Banyak yang menghadirkan gambaran surgawi secara fisik ketika membangun lingkungan rumah dengan menciptakan halaman yang penuh taman bunga asri, di kelilingi pepohonan rindang menambah keteduhan, diciptakan nuansa syahdu melalui suara gemericik air mengalir sebagai bentuk visualisasi dari potongan ayat tajrī min tahtihā al-anhār. 

Tetapi gambaran fisik suasana surga tersebut sebenarnya bukanlah substansi surgawi yang dimaksud dalam semboyan baytī jannatī di atas. Karena keharmonisan dan kenyamanan rumah tangga yang hakiki bukan terletak pada keterpenuhan materi dan keterlimpahan harta.

Kenyamanan itu ada pada kebertautan hati yang saling menerima dan memahami. 
Salah satu bentuk kenyamanan surga yang digambarkan al-Quran adalah lingkungan sosial yang bersih di mana tidak terjadi gejolak sosial meskipun terdapat perbedaan derajat, fasilitas dan pelayanan di dalam surga.

Kondusifutas suasana surga ini sangat terjaga karena hati para penghuni surga sangat lapang dan tidak menyimpan sedikitpun rasa dendam, iri dan dengki terhadap sesama. 

Gambaran lingkungan surga yang sangat sehat itu dinyatakan di surat al-Hijr ayat 47:
Artinya: "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan".

Lebih lanjut di dalam surat al-A'raf ayat 43 dinyatakan bahwa sikap positif para penghuni surga itu adalah selalu mengembangkan rasa syukur dan sikap qanā'ah, yaitu sikap merasa puas dengan pembagian yang diterimanya tanpa memperbandingkan dengan apa yang diterima orang lain. 

Mereka memahami bahwa perbedaan derajat di surga itu adalah kebijakan Allah dan sesuai dengan tingkat kekuatan amal perbuatan selama di dunia. 
Dengan mengacu kepada spirit surgawi tersebut maka perwujudan bayti jannati adalah kehidupan rumah tangga dengan suasana hati yang tenteram, saling memahami dan penuh cinta kasih. 

Tetapi memang tidak mudah menghadirkan suasana surgawi dalam kehidupan rumah tangga kita karena hati ini sangat mudah tergesek akibat tarik ulur antara dua kekuatan yang dikandungnya yaitu taqwaha dan fujuraha.

Sebagai upaya menghadirkan suasana surgawi dalam rumah tangga, al-Quran sangat menekankan pentingnya masing-masing pasangan dan anggota keluarga memahami peran fungsional sesuai kompetensi yang dimilikinya sehingga diharapkan tidak terjadi gejolak di dalam keluarga akibat kecurigaan dan kecemburuan yang berlebihan terhadap pencapaian dan peran kontribusi pasangannya. 

Sebagaimana yang dinyatakan di dalam Quran Surat An-Nisa (4) Ayat 32, "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Fiqhus Sunnah: Memahami Keragaman Fikih Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas....

Suara Muhammadiyah

22 November 2024

Wawasan

Oleh: Pradana Boy ZTF, Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Malam itu saya ....

Suara Muhammadiyah

22 May 2025

Wawasan

Pokok Pikiran Agraria DPD IMM DIY Oleh: Syauqi Khaikal Zulkarnain, Ketua Bidang Agraria DPD IMM DIY....

Suara Muhammadiyah

25 February 2024

Wawasan

Implikasi Melipat  Oleh: Dr. Nasrullah, M.Pd., Alumni Program (S3) Doktor Pendidikan Isla....

Suara Muhammadiyah

10 March 2025

Wawasan

Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (25) Oleh: Mohammad Fakhrudin (warga Muhammadiyah tinggal di M....

Suara Muhammadiyah

22 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah