SYDNEY, Suara Muhammadiyah — Muhammadiyah Australia terus mengukir sejarah. Akhir pekan ini insyaallah akan berlangsung Baitul Arqam Muhammadiyah Australia 2024 di Canberra pada 27-30 Desember.
Ini adalah Baitul Arqam pertama yang diadakan di ibukota Australia itu, sekaligus Baitul Arqam keempat di Australia dalam tiga tahun berturut-turut, setelah Baitul Arqam Melbourne 2022, Baitul Arqam Sydney 2023, dan Baitul Arqam ‘Aisyiyah Melbourne 2024.
Bertindak selaku tuan rumah adalah Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Australian Capital Territory of Canberra (disingkat PRIM ACT atau PRIM Canberra). Ranting Canberra sendiri baru berdiri sekitar enam tahun, namun warganya tidak pernah absen di ketiga ajang Baitul Arqam sebelumnya — sama seperti warga Melbourne (markas PCIM Australia) dan Sydney (markas PRIM NSW).
Sebagamana ketiga Baitul Arqam sebelumnya, Baitul Arqam Canberra dilaksanakan secara luring — tidak daring ataupun hybrid. Tidak kurang dari 50 peserta akan mengikuti hajatan akbar tahunan Cabang Istimewa Australia ini.
Itu belum menghitung anak-anak dan remaja yang turut serta dan akan mengikuti “Baitul Arqam for Kids”, kegiatan tersendiri yang mengiringi Baitul Arqam sebenarnya — yang sudah menjadi agenda rutin juga sejak Baitul Arqam Sydney. Mereka didampingi oleh fasilitator dari ‘Aisyiyah.
Para peserta datang dari empat negara bagian: New South Wales, Queensland, Victoria, dan Canberra sendiri. Mereka menggunakan transportasi yang mereka atur sendiri. Peserta terjauh dari Brisbane, Queensland, akan perlu menempuh perjalanan lebih dari 1200 kilometer. Penyelenggara menyediakan penginapan dan penjemputan dari stasiun, terminal atau bandara.
Seperti yang sudah-sudah, instrukturnya didatangkan dari Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah. Kali ini yang ditugaskan adalah Faiz Rafdhi (Jakarta) dan Erik Tauvani Somae (Yogyakarta).
Terselenggaranya Baitul Arqam secara tahunan di Australia memberi harapan besar bagi kelangsungan dakwah Muhammadiyah di negeri kanguru ini. Salah satu pentingnya Baitul Arqam di Australia adalah menyiapkan kader yang lebih percaya diri, merasa terpanggil, dan siap untuk menjadi Pimpinan.
Hasilnya mulai terlihat di New South Wales, ranting yang tidak kurang dari 46 warganya telah mengikuti Baitul Arqam. Musyawarah Ranting Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah New South Wales pada 15 Desember lalu telah memilih Anggota Pimpinan periode 2024-2026. Ketua PRIM NSW terpilih (Ibnu Jamaludin) dan Ketua PRIA NSW terpilih (Annie Megarezki) adalah sama-sama warga diaspora yang menjadi peserta Baitul Arqam Melbourne dan Baitul Arqam Sydney. Keduanya relatif adalah “nama baru” di jajaran kepemimpinan ranting istimewa yang sudah berusia 12 tahun ini.
Semua (lima) Anggota PRIA NSW Periode 2024-2026 telah mengikuti Baitul Arqam di Australia. Tiga dari lima Anggota PRIM NSW Periode 2024-2026 juga telah mengikuti Baitul Arqam. Ini membawa angin segar bagi semakin dinamisnya organisasi dan kian kokohnya dakwah Muhammadiyah menancap di Australia.
