YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggelar kegiatan Baitul Arqam di SM Tower Malioboro, Yogyakarta, pada Sabtu (28/6). Kegiatan ini menjadi wadah penguatan ideologi Keislaman dan Kemuhammadiyahan bagi para peserta yang berasal dari berbagai unsur Muhammadiyah Slawi.
Ketua PCM Slawi, Teguh Priambudi, menekankan bahwa melalui kegiatan Baitul Arqam ini perlu adanya peneguhan terhadap paham Islam dan ideologi Muhammadiyah, guna memperkuat komitmen peserta dalam mengamalkan nilai-nilai persyarikatan.
"Maka hari inilah momentum bagi kita untuk bersama-sama bermuhasabah, melakukan evaluasi, dan menyatukan langkah agar pemahaman kita tentang Islam sebagai rahmatan lil-alamin semakin kuat, serta menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan ibadah dalam menebarkan kebaikan," ujarnya.
Selain itu, Teguh juga menyampaikan harapannya agar Muhammadiyah Slawi dapat terus mengembangkan amal usaha yang dimiliki, sehingga mampu memperluas jaringan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga kancah internasional.
"Insya Allah nanti malam, kita akan saksikan bersama bukti nyata bahwa keinginan kita dan mewujudkan pesan yaitu memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah," ungkapnya dihadapan para peserta.
Hadir juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tegal, H Fathin Hammam, yang dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Baitul Arqam ini yang menjadi momentum penting.
Ia menekankan bahwa PCM Slawi memulai langkah awal tahun ini dengan semangat baru, yakni semangat Baitul Arqam yang menjadi simbol pembaruan niat dan tekad untuk terus tumbuh dan memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga wahana penguatan ideologi dan karakter kader Muhammadiyah.
“Mari kita sambut pembukaan Darul Arqam ini dengan semangat hijrah—semangat untuk menjadi pribadi yang lebih taat, sehat, kuat, dan bermanfaat. Hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi yang paling penting adalah berpindah sikap dan niat,” ujarnya.
Di samping itu, Fathin juga mengingatkan kepada para peserta bahwa nasib seseorang sangat erat kaitannya dengan kondisi hati. Menurutnya, ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa nasib dipengaruhi oleh karakter, karakter dibentuk oleh kebiasaan, kebiasaan lahir dari perbuatan, perbuatan digerakkan oleh pikiran, dan pikiran dipengaruhi oleh hati.
"Maka, jika hati kita bersih dan lurus, insyaallah pikiran, tindakan, dan akhirnya nasib kita pun akan mengikuti ke arah yang baik,” tuturnya.
Baitul Arqam tak hanya berperan sebagai wahana pembinaan intelektual dan spiritual bagi para kader Muhammadiyah, tetapi juga turut menjadi sarana pensucian hati yang memperkuat fondasi iman dan akhlak mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk kader yang unggul serta mampu mendorong kemajuan umat.
Dalam kegiatan Baitul Arqam ini, para peserta juga akan mendapatkan berbagai materi dari sejumlah narasumber. Di antaranya adalah Aly Aulia dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ikhwan Ahada selaku Ketua PWM DIY, Maesaroh dari Majelis Pembinaan Kader PP Muhammadiyah, Jebul Suroso selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, serta Deni Asy'ari selaku Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media (Suara Muhammadiyah). (Nad/Tia)