SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memberantas buta aksara Al-Qur'an di kalangan penyandang disabilitas sensorik netra, SLB Muhammadiyah se-DIY dan TPQ Inklusi Ibnu Ummi Maktum menggelar acara "Berbagi Cahaya Al-Qur'an: Bantu Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Berantas Buta Aksara Al-Qur'an". Acara ini berlangsung di Masjid KH. Sudja' yang terletak di kompleks RS PKU Muhammadiyah Gamping, Senin (16/12).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan perwakilan dari lembaga Muhammadiyah. Dalam kesempatan tersebut, panitia memberikan pelatihan Iqra' Braille kepada para peserta, serta dukungan dana untuk pembinaan pendidikan bagi penyandang disabilitas.
"Kami berharap acara ini dapat memberikan akses yang lebih baik bagi penyandang disabilitas untuk belajar membaca Al-Qur'an," ujar H. Budi Setiawan, S.T, BPH RS PKU Jogja dan Gamping. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memahami serta mengamalkan ajaran Al-Qur'an secara mandiri. “Semoga Allah melimpahkan rahmat dan pertunjuknya pada kita semua,” sambungnya.
Ketua MPKS PWM DIY, Zainal Arifin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas Kerja sama dukungannya dengan Lazismu, RS PKU Jogja dan Gamping dalam rangka hari disabilitas internasional.
“Tentunya ini sangat membantu kami untuk meningkatkan minat belajar al-qur’an bagi adek-adek kita terutama yang netra,” tuturnya.
Zainal berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut ke depannya. “Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat kita butuhkan terutama di TPQ Insklusi Ibnu Ummi maupun di SLB-SLB Muhammadiyah se-DIY bisa terus berkembang terutama disisi baca al-Qur’an bisa bebas buta aksara Al-Qur’annya,” terangnya.
Selain itu, acara ini juga dikemas dengan pemeriksaan kesehatan telinga. Adnan Abdullah, salah satu dokter yang terlibat, menjelaskan pentingnya pemeriksaan telinga bagi anak-anak penyandang disabilitas.
“Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa-siswi tidak hanya mendapatkan akses pendidikan yang inklusif, tetapi juga kesehatan yang optimal. Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam belajar, sehingga perlu penanganan sejak dini,” ujarnya.
Selama kegiatan, dokter melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan informasi mengenai cara menjaga kesehatan telinga kepada para orang tua. “Kami berharap dengan adanya pemeriksaan ini, anak-anak dapat belajar dengan lebih baik dan meraih potensi mereka,” tambahnya.