SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menambah jumlah guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Sabtu, (17/2) di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS. Tiga Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. M. Farid Wajdi, S.E., M. Ph.D, (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen), Prof. Dr. Zulfikar, S.E., M.Si., (Guru Besar Bidang Akuntansi ), dan Prof. Dr. Ihwan Susial, S.E., M.Si., Ph.D (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen).
Dalam momentum yang berbahagia itu, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif., M.Si menyampaikan bahwa ketiga guru besar ini semuanya berasal dari fakultas yang sama, dan lulusan S1 dari FEB UMS. "Selain itu, yang spesial lagi Prof. Ihwan dan Prof. Zulfikar ini adalah murid dari Prof. Farid, dan Alhamdulillah ketiganya dikukuhkan bersama pada hari ini,” ungkap Rektor UMS itu.
Ini merupakan bentuk komitmen UMS dalam mencapai visinya di mana pada tahun 2029 UMS menjadi World Class University dan salah satu indikatornya dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM) yakni jumlah Guru Besar. “Selain itu, kami juga menyampaikan bahwa sudah dijadwalkan di tanggal 1-4 April 2024 nanti akan ada visitasi Program Studi baru yaitu S3 Ilmu Manajemen,” ujar Sofyan Anif.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andijim S.H., M.H., mengucapkan selamat kepada 3 Guru Besar yang telah dikukuhkan pada hari ini.
“Apresiasi yang setinggi tingginya kepada 3 Guru Besar pendidikan tinggi yang telah mencapai gelar akademiknya, dan semoga senantiasa berkontribusi dalam penelitian maupun memberikan berbagai terobosan di bidang akademik. Selain itu juga bisa memberi semangat antar dosen untuk bisa mengabdi hingga mendapatkan guru besar,” paparnya.
Dalam amanat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Irwan Akib, MPd menyampaikan pada momen yang sangat penting ini atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan selamat kepada 2 Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi dan 1 Guru Besar Bidang Akuntansi.
“Di mana gelar ini bukan hadiah, tetapi jabatan akademik tertinggi di Perguruan Tinggi yang dicita-citakan oleh banyak orang. Terlebih semua adalah alumni dari UMS. Sekali lagi selamat,” ujarnya.
Harapannya dengan bertambahnya jumlah guru besar juga dapat memiliki kontribusi yang besar pula bagi kampus, Persyarikatan Muhammadiyah, maupun bangsa dan negara Indonesia. “Ada tanggung jawab lebih besar dari jabatan akademik itu, yaitu pendidikan dan pengajaran terkait Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Silakan dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing,” pungkasnya. (Fika/Humas)