YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua KPK RI, Dr. Fitroh Rohcahyanto, S.H., M.H., menegaskan bahwa upaya memperbaiki integritas bangsa tidak dapat hanya bertumpu pada penindakan hukum. Menurutnya, akar persoalan korupsi terletak pada budaya dan karakter yang terbentuk sejak dini. Ia menyebut Generasi Z sebagai “Great Generation” yang akan menentukan apakah masa depan Indonesia menjadi bangsa yang bersih atau justru sebaliknya, asalkan dibekali pemahaman integritas yang kuat.
Fitroh menjelaskan bahwa Indonesia memiliki seluruh modal yang dibutuhkan untuk menjadi negara maju. Secara geopolitik, Indonesia berada pada posisi strategis, memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, menyimpan 17 persen keanekaragaman hayati global, memiliki kekayaan mineral strategis seperti nikel dan bauksit, serta menampilkan kekuatan ekonomi yang terus berkembang.
“Indonesia punya segalanya, namun pertanyaannya adalah apakah kita punya integritas untuk mengelola semua itu? Karena pembangunan besar mustahil tercapai tanpa integritas besar,” tegasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Fitroh dalam Kuliah Umum Anti Korupsi yang diselenggarakan KPK RI bersama Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (8/12) di Gedung Djarnawi Hadikusumo E8 lantai 5, Kampus Terpadu UMY.
Menurut Fitroh, persoalan terbesar bangsa ini bukan terletak pada kurangnya kecerdasan, melainkan lemahnya kesadaran moral yang membuat perilaku koruptif terus berulang dari generasi ke generasi. Ia menegaskan bahwa integritas bukan sekadar konsep moral yang abstrak, tetapi keteguhan diri untuk menyatukan pikiran, ucapan, dan tindakan tanpa kepura-puraan.
Dalam konteks tersebut, perguruan tinggi disebut memegang peran strategis dalam membangun generasi berintegritas. Fitroh menilai kampus harus menjadi ruang yang membentuk karakter mahasiswa melalui tata kelola yang adil, transparan, dan bertanggung jawab. Ia menyoroti pentingnya penerapan Good University Governance sebagai fondasi kampus yang bersih dan bebas dari praktik manipulatif. Tata kelola yang baik bukan hanya menciptakan budaya akademik yang sehat, tetapi juga menjadi teladan langsung bagi mahasiswa.
“Kampus itu bukan hanya tempat belajar teori. Kampus adalah tempat membentuk karakter. Kalau kampus tidak transparan dan adil, bagaimana mahasiswa mau belajar integritas?” ujarnya.
KPK, katanya, memandang Generasi Z sebagai kelompok yang paling siap membawa perubahan karena kedekatan mereka dengan teknologi, kemampuan adaptasi yang tinggi, serta keberanian menyuarakan kebenaran.
“Kalau lima atau sepuluh saja dari mahasiswa yang hadir benar-benar memegang teguh integritas di masa depan, itu bisa mengubah negeri ini. Generasi Z bisa menjadi generasi terbaik yang pernah kita miliki jika integritasnya kuat,” pungkas Fitroh di hadapan seluruh peserta. (ID)


