YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Komisariat IMM FAI UAD menyelenggarakan Darul Arqam Dasar (DAD) pada Kamis-Ahad, (8-11/5). Kegiatan ini merupakan kaderisasi formal pertama di IMM yang menjadi inti dalam proses pengkaderan. Acara dibuka dengan stadium generale di Kampus 2 UAD pada , lalu dilanjutkan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. DAD diikuti oleh 30 mahasiswa aktif FAI UAD dan satu peserta dari STAIMS Yogyakarta.
Darul Arqam Dasar merupakan agenda strategis IMM dalam membina dan mencetak kader yang tidak hanya memahami ideologi organisasi, tetapi juga memiliki kapasitas intelektual, kepekaan sosial, serta akhlak yang luhur. Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan DAD kali ini mengangkat tema: “Ijtihad Intelektual: Ikhtiar Menghadirkan Kader yang Militan, Responsif, dan Berakhlak Mulia dalam Bingkai Perkaderan yang Menggembirakan.”
Tema ini dipilih sebagai respon terhadap tantangan zaman yang menuntut kehadiran kader-kader muda yang mampu berpikir kritis, bertindak solutif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman serta kemanusiaan dalam kehidupan kampus dan masyarakat luas.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sesi pembukaan yang dilaksanakan pada Kamis pagi. Dalam sesi ini, disampaikan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua panitia yakni Laporan Ketua Panitia oleh Selvia Wita Affanda, kemudian dilanjut sambutan ketua umum PK IMM FAI UAD, Muhammad Rasyid, yang menyampaikan bahwa IMM FAI UAD periode ini mengusung grand desain ijtihad intelektual supaya para kader memiliki nalar intelektual yang baik.
Sambutan selanjutnya di sampaikan oleh pimpinan cabang IMM Djazman AlKindi yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh ketua bidang organisasi yakni Ashraf Nayif Abdullah, SM.
Setelah sambutan, kegiatan secara resmi dibuka oleh Yusuf Hanafiah, MPd, Pembina IMM FAI UAD. Ia menekankan kaderisasi adalah ruh dari IMM. Ia menambahkan bahwa ijtihad intelektual bukan hanya sekadar penguatan kapasitas berpikir, "melainkan jalan membentuk karakter kader yang siap menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah," katanya.
Saat sesi Stadium Generale Yusuf membahas urgensi ijtihad intelektual dalam konteks peradaban kontemporer dan bagaimana IMM harus mengambil peran strategis dalam penguatan peradaban berbasis nilai-nilai Islam. Ia juga mengajak para peserta untuk menjadikan perkaderan IMM sebagai ruang pembelajaran yang menggembirakan, produktif, dan transformatif.
Selama empat hari pelaksanaan, peserta DAD mendapatkan berbagai materi yang berkaitan dengan penguatan ideologi Kemuhammadiyahan dan IMM, kepemimpinan, manajemen organisasi, serta dinamika sosial kemasyarakatan. Seluruh kegiatan dirancang secara sistematis dan interaktif, dengan pendekatan yang menggugah partisipasi aktif peserta. Selain sesi materi, terdapat pula forum diskusi kelompok.
Kegiatan DAD ditutup secara resmi pada Ahad (11/05/2025). Dalam penutupan, panitia dan instruktur menyampaikan apresiasi atas dedikasi peserta, serta harapan agar seluruh peserta dapat terus melanjutkan proses kaderisasi ke jenjang selanjutnya dengan semangat militansi yang tinggi, sikap responsif terhadap realitas sosial, serta integritas moral yang kuat. (n)