YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tidak terasa sudah memasuki pekan kedua di bulan Ramadhan 1445 H. Seperti halnya rutinitas di bulan puasa yaitu, kajian jelang berbuka puasa. Pada hari Senin (18/03), mengangkat tema "IoT untuk Islam Berkemajuan". Pemateri pada kajian ini adalah Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. (Kepala LPPM dan Guru Besar Bidang Teknik Elektro).
Anton sampaikan bahwa dewasa ini, secara tidak langsung merupakan user atau pengguna IoT dengan hanya bermodalkan smartphone. Internet of Things (IoT) atau Internet untuk segala artinya segala sesuatu yang melewati internet. Dalam Al-Qur'an surat At-Talaq ayat 12:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُهُ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu"
Dalam dalil tersebut disebutkan bahwa ilmu dari Allah meliputi segala sesuatu. Segala sesuatu ini meliputi seluruh aspek keilmuan. Jika ditelaah saat ini segala sesuatu sudah mengalami digitalisasi. Sehingga segala sesuatu dari mulai pendidikan, pembelian, pembayaran, kesehatan, dan lain sebagainya, semua menggunakan teknologi digital atau internet. Dapat disimpulkan bahwa IoT juga merupakan ilmu dari Allah SWT.
Dari penjelasannya, para jamaah dapat mengetahui betapa powerfull-nya internet. Sehingga bagi pendakwah saat ini perlu menguasai objek dakwah melalui teknologi digital. Sebagaimana yang tertuang pada Q.S. Al-Mujadillah : 11
يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجْلِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُرُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dengan dalil tersebut, Anton menjelaskan bahwa seorang yang berilmu akan dinaikan derajatnya oleh Allah. Maka, antara agama dengan ilmu sains jangan dibandingkan, tetapi disandingkan. Anton mengajak para jamaah untuk bisa bersanding dengan keilmuan agar Islam kembali jaya pada bidang keilmuan.
"Harapannya dengan mengikuti kajian-kajian di Islamic Center UAD dan sudah mendapatkan fatwa/dalil, kita kuatkan keilmuan dengan basis program sudi kita" harapnya
Kemudian dijelaskan hasil penelitian di tingkat perguruan tinggi diharapkan bermanfaat dalam 5 hal: Pertama, pengayaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembelajaran; Kedua, peningkatan mutu perguruan tinggi dan kemajuan peradaban bangsa; Ketiga, peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa; Keempat, pemenuhan kebutuhan pembangunan nasional; dan strategis. Kelima, perubahan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat berbasis pengetahuan.
Anton juga menyampaikan beberapa contoh IoT yang sudah diterapkan di masyarakat dari hasil inovasi alumni dan mahasiswa UAD: Pertama, HYDROPONICS MONITORING AND CONTROL PRODUCT SIMONKORI (SISTEM MONITORING KONTROL IRIGASI). Kedua, KANDANG PINTAR. Ketiga, SHRIMP MONITORING. Keempat, Smart Kandang. Kelima, Solar Dome. Keenam, Smart Hotstage.
Maka Anton berpesan "seringlah bersama dosen dan senior Anda, tidak hanya berjumpa saat berhamaah, buka puasa bersama, tetapi bersilaturahmilah, berkumpul, dan berjamaah bersama di dalam akademis dan inovasi. Dan semoga UAD dapat menjadi pionir bersama menggapai kejayaan teknologi dan kejayaan inovasi berbasis kegiatan mahasiswa," tutupnya. (Kharisma Tiara Melati)