BOGOR, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat menyebut, Al-Qur'an secara khusus membagi tingkatan manusia dalam tiga variabel, yaitu ruhiyah (spiritual), aqliyah (intelektual), dan jasadiyah (fisikal). Ketiga variabel ini saling berjalin-berkelindan yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.
"Tiga bagian ini menyatu menjadi satu disebut manusia. Hilang satu dari tiga, maka hilang unsur kemanusiaannya," terangnya saat Tabligh Akbar di Graha Widya Wisuda, Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor, Jawa Barat, Ahad (7/12).
Menurut Ustsdz Adi, ketika Allah menciptakan manusia, lantas Dia memviralkan penciptaan tersebut kepada para malaikat dan jin.
"Dan Allah dengan bangga memviralkan penciptaan manusia ini dan mengatakan, 'hanya Aku-lah yang mampu menciptanya," tuturnya, dengan menegaskan manusia itu menduduki posisi terhormat.
"Allah mendeklarasikan hanya Saya (khalik) yang mencipta dari ada menjadi ada (kun fayakun). Uniknya, penciptaan manusia spesial, sampai malaikat pun di minta menanamkan pada jiwa yang paling dalam jangan ragu bahwa ini (manusia) makhluk terhormat yang diciptakan," jelasnya.
Dalam al-Isra (17) ayat 70 secara jelas dikatakan bahwa Allah telah muliakan semua anak cucu Adam dengan memberikan sifat spesial dan distingtif. Karena itu, tiga variabel tadi seyogyanya dijaga sedemikian rupa agar label kehormatan yang melekat di dalam manusia terjaga sampai datang kematian menjemput.
"Itulah sebabnya muncul hukum haram. Kenapa muncul hukum haram? Filosofinya bukan untuk membatasi aktivitas kita, bukan. Supaya menjaga keadaan kita tetap terhormat tidak jatuh kemuliaannya dihadapan Allah," ujarnya.
Inilah yang kemudian, alasan dibalik munculnya hukum haram itu, kata Ustadz Adi, berorientasi untuk menjaga seluruh bagian tubuh manusia agar tetap terhormat sampai ke akhirat.
"Jadi kita ini makhluk terhormat, istimewa. Karena terhormat, maka hanya yang baik-baik yang boleh dikerjakan, rizki yang baik yang boleh dikonsumsi, dan Allah akan lebihkan dari semua makhluk yang pernah tercipta," tegasnya.
Di sinilah titik temu urgensinya dari tiga variabel tersebut yang melekat di dalam manusia. "Inilah yang mesti dijaga secara terhormat," katanya.
Dan ketika manusia mampu menjaga ketiga variabel ini sekaligus juga menggunakan fungsinya terintegrasi dengan baik, sebut Ustadz Adi, "Allah telah berjanji bahwa Dia akan mengirimkan kebahagiaan sejati," tandasnya. (Cris)


