Dialog Antaragama

Publish

22 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
39
Sumber Foto Politics Today

Sumber Foto Politics Today

Dialog Antaragama

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Apa yang Islam katakan tentang dialog antaragama, dan bagaimana umat Muslim dapat terlibat di dalamnya? Upaya apa yang perlu dilakukan dalam hal berhubungan dengan orang-orang dengan keyakinan berbeda? 

Sebetulnya umat Islam sudah melihat dan melewati banyak upaya dialog antaragama, tidak hanya di kalangan umat Muslim tetapi juga yang lain. Ada masa ketika orang-orang lebih suka mengisolasi, mencoba hidup sendiri dan memiliki kelompok mereka sendiri. Sekarang kita lebih interaktif. Dunia telah menjadi desa global. Komunikasi internasional telah mendekatkan semua orang dalam hal nilai-nilai bersama, dan kita perlu mengakui dan merayakan nilai-nilai bersama ini. 

Bagaimana hubungan dengan agama lain berubah? Apakah Anda mencoba untuk mengubah mereka lewat hubungan yang Anda miliki dengan orang-orang dari agama lain? Sekarang ini telah berubah. Pola pikir juga sedikit berubah. Ada pengakuan bahwa pada dasarnya orang tetap pada keyakinan semula saat mereka dilahirkan, meskipun mereka bersikap acuh tak acuh atau suam-suam kuku terhadap keyakinan itu senduri. Tetapi pada dasarnya mereka tetap pada keyakinan itu, setidaknya untuk mengidentifikasinya. 

Tapi fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa gelombang muallaf sangat luar biasa hari ini di dunia, lebih-lebih dengan kekejian Israel terhadap Palestina. Namun demikian, amanat yang diemban kaum Muslimin adalah terus menyebarkan pesan, sama seperti misi Kristen tradisional yang menyebar dan membaptis warga di banyak negara. Mandat Al-Qur'an, dalam hal menyebarkan pesan, juga sangat kuat.

Sungguh menarik bahwa Al-Qur`an membolehkan keragaman tertentu, dan Al-Qur'an mengakui bahwa hal ini akan tetap terjadi. Allah berfirman, “Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” (QS 16: 93). Ayat ini menunjukkan Allah menguji kita dengan apa yang telah Dia berikan kepada kita. Maka kita harus berlomba-lomba dalam melakukan hal-hal baik. Kita akan kembali kepada Tuhan, dan Dia akan memberi tahu Anda tentang hal-hal yang dulu kita perdebatkan. 

Jadi ada pengakuan di sini bahwa orang akan tetap berbeda pendapat tentang berbagai masalah, dan mereka harus mengabaikannya atau setidaknya melampauinya dan mencoba untuk berusaha dan berlomba satu sama lain dalam melakukan hal-hal baik sebagai gantinya. Perselisihan teologis tidak dapat diselesaikan di sini, dan hanya akan dikembalikan kepada Tuhan. Bahwa Tuhan akan memberi tahu kita siapa yang benar dan siapa yang salah.

Al-Qur'an menawarkan panduan tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. Keterlibatan kita harus ditandai dengan martabat dan kebaikan. Misalnya, dalam Surah ke-16 ayat 125 dikatakan, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” Jadi seorang Muslim harus ramah dalam pelbagai interaksi dan dialog dengan orang lain. Dia harus bermartabat dan menghormati orang lain. Karena itulah satu-satunya cara agar rasa hormat bisa dibagi. 

Umat Islam harus berkata kepada ahli kitab, “Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri” (QS 29: 46). Pada ayat lain juga diutarakan, “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah” (QS 3: 64).

Terkait dengan pendekatan dialogis yang saling menghormati, Al-Qur'an mengatakan, “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan” (QS 6: 108). Artinya mereka mungkin tidak menyadari bahwa dengan menghina Allah, mereka sebenarnya menghina Tuhan mereka sendiri. Kita mungkin merasa bahwa apa yang mereka sembah bukanlah Tuhan yang benar sehingga kita merasa bebas merendahkan apa yang mereka sembah, tapi Al-Qur'an memperingatkan kita akan hal itu.

Lebih lanjut, bagaimana dengan dialog tentang isu-isu lain selain isu ketuhanan? Ini adalah titik awal yang sangat penting untuk dialog, dan bukan hanya titik awal tetapi juga berkelanjutan. Ini adalah bidang-bidang di mana dialog dapat terjadi dan harus terjadi karena mengingat begitu banyak masalah yang hanya dapat diselesaikan secara kolektif. 

Jika umat Islam sendiri atau orang Kristen sendiri mencoba menyelesaikan masalah ini, mereka tidak bisa. Tapi jika digabungkan, Muslim, Kristen, Yahudi, Budha, Hindu, Konfusianisme, Taois, orang-orang dari semua agama, bahkan orang-orang yang tidak beragama, dapat berkumpul dan menyelesaikan beberapa krisis kemanusiaan umum yang kita hadapi dari waktu ke waktu. Jadi, untuk tingkat keterlibatan tertentu mengharuskan kita mengesampingkan pertanyaan teologis dan kita melihat masalah praktis yang dihadapi seluruh manusia.

Tapi tentu saja kita tidak ingin mengencerkan keyakinan kita sendiri. Itu tidak berarti bcairahwa kita mengesampingkan masalah teologis selamanya. Artinya ada waktu dan tempat untuk segalanya. Ada waktu dan tempat di mana kita akan membahas masalah teologis, dan kemudian ada konteks lain di mana kita akan fokus pada beberapa masalah lain. Dan dalam konteks tersebut, kita ingin menjadi seinklusif mungkin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Nabhan Mudrik Alyaum Muhammadiyah dikenal dengan gerakan pendidikan. Tercatat Muhammadiyah me....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Wawasan

Dakwah Kultural: Memperluas Dakwah Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah Oleh: Agus setiyono, Sek.....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Wawasan

Refleksi 116 Tahun Kebangkitan Nasional Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Masa Depan ....

Suara Muhammadiyah

20 May 2024

Wawasan

Dua Tahun Kepergian Sang Guru Bangsa Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Kemerdekaan it....

Suara Muhammadiyah

27 May 2024

Wawasan

Oleh: Drh H Baskoro Tri Caroko LPCRPM PPM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Menyimak acara seminar via z....

Suara Muhammadiyah

26 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah