SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pegiat Eco Bhinneka Surakarta menyelenggarakan green idul adha yang pertama kali baru diselenggarakan di Kelurahan Joyotakan bertempat di Masjid Al Huda pada Senin 17 Juni 2024. Selain itu konsep green idul adha ini juga melibatkan aktor dari komunitas lintas iman yang pertama kali terselenggara di Kota Surakarta.
Green idul adha kali ini mengangkat konsep no plastic bag dan menggunakan besek bambu sebagai alternatif wadah yang digunakan untuk pembagian daging kurban. Kegiatan green idul adha kali ini sebagai wujud penerapan ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin dimana momentum idul adha tidak hanya sebagai momen berbagi daging qurban namun menjadi momen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menyumbang limbah plastik sekali pakai yang kerap digunakan sebagai wadah dalam pembagian daging.
Tidak hanya itu, green idul adha kali ini juga menjadi momen merawat toleransi antar umat beragama dimana pegiat Eco Bhinneka yang berasal dari berbagai kelompok lintas iman juga turut terlibat sebagai panitia yang mengurus pemotongan hingga distribusi pembagian daging di lokasi tersebut.
Momen tersebut juga menjadi cerminan dari kerukunan antar umat bergama yang ada di Surakarta dimana masyarakat tidak hanya di sibukan dengan ritual agama masing-masing namun juga turut mendukung dan menghormati ritual antar umat beragama. Selain menggunakan wadah dari besek bambu penerapan green idul adha juga mengupayakan pemilahan jeroan, darah dan kotoran agar tidak mencemari sungai Bengawan Solo seperti kejadian pada tahun sebelumnya masyarakat kerap membuang limbah kurban di bantaran sungai Bengawan Solo yang sangat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Hening Parlan selaku Direktur Program Eco Bhinneka sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan green qurban kali ini, perayaan Green Idul Adha 1445 yg dilakukan EcoBhinneka Solo bersama takmir masjid Al Huda Joyotakan Surakarta ini berjalan baik.
Apresiasi dan penghargaan kepada Eco Bhinneka Solo karena, pertama kawan-kawan telah mampu menerapkan landasan suci agama agar kita sebagai khalifah merawat dan menjaga bumi kita, kedua kegiatannyg dilakukan bersama, komunitas san sederek Muda Eco Bhinneka dimana ada kawan-kawan lintas agama ikut bergiat menunjukkan bahwa Idul Adha ini menjadi jalan perdamaian lintas umat bergama menjaga bumi dan yang ketiga aksi lingkungan sekecil apapun harus terus dilakukan dan di dorong agar kelak menajdi gerakan yang meluas.
Selain itu, Hanifa Kasih selaku Regional Manager program Eco Bhinneka Surakarta yang secara langsung mengawal kegiatan ini sangat mengapresiasi kerja-kerja dari masyarakat Joyotakan dan pegiat Eco Bhinneka Surakarta
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar, seluruh panitia sangat kompak. Apresiasi untuk para sederek ecobhinneka yang turut membantu mulai dari persiapan, pengepakan sampai dengan pendistribusiannya. Kegiatan green idul adha ini merupakan kegiatan kurban pertama kali terselenggara di Surakarta yang menerapkan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas lintas iman sebagai panitia kurban,” pungkasnya. (uswa)
