SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Kota Surakarta menyelenggarakan Darul Arqom Madya Nasional yang diikuti oleh utusan dari berbagai wilayah Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Acara diselenggarakan 17-18 Januari 2024 di Pusat Double Degree Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
Hadir dalam sesi hari Kamis dengan tema Moderasi Islam Indonesia yang disampaikan oleh Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag. dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta yang sekaligus sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri.
Dalam presentasinya Julijanto memaparkan betapa pentingnya kader perserikatan melalui IMM mempunyai kapasitas dan wawasan intelektual dalam kehidupan sosial. Termasuk dalam masalah Moderasi Islam Indonesia. Moderasi Islam hadir sebagai wacana atau paradigma baru terhadap pemahaman keislaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai tasamuh, plural dan ukhuwah, Islam yang mengedepankan persatuan dan kesatuan umat, dan Islam yang membangun peradaban dan kemanusiaan.
Meminjam argumen mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) dalam berbagai kesempatan sering mengatakan bahwa moderasi beragama adalah sebuah jalan tengah dalam keberagaman agama di Indonesia. Ia adalah warisan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal (local wisdom).
Maka Darul Arqom Madya ini sebagai proses belajar, proses dalam berorganisasi, sehingga kita di tempa untuk mempunyai wawasan, untuk mempunyai pemahaman, untuk mempunyai konsep-konsep pemikiran yang itu nanti akan dikembangkan menjadi suatu landasan kita bergerak, maka tanpa adanya suatu proses seperti ini. Kita tidak akan menjadi apa-apa, tapi karena dengan proses ini akan mengolah diri kita akan menjadi pribadi utama. Kita tentunya dari orang biasa-biasa saja. From zero to be the hero. Dengan proses belajar leadership kepemimpinan dalam organisasi mental, jiwa, intelektual dan integritas terbangun dengan baik. Bahkan kita bisa tumbuh menjadi sosok pribadi pelopor, inisiator, motivator, inspirator kebaikan yang terorganisir dengan mantap.
Jadi anda pilih organisasi di sini ditempa dengan pengetahuan dan pengalaman untuk membangun kapasitas intelektual, leadership dan sharing praktik baik dalam kehidupan berorganisasi. Kelak anda menjadi kader pelopor berkemajuan.
Acara yang berlangsung selama dua hari memberikan bekal pada teman-teman mahasiswa Muhammadiyah untuk mampu membaca berbagai dinamika sosial masyarakat dan mendudukkan perserikatan dalam peran-peran profetik, yaitu mewujudkan masyarakat Islam sejati.
Dalam sesi tanya jawab dan diskusi seorang peserta Tasya Nabila dari Garut, mananyakan Bagaimana peran media social menjadi tantangan promosi moderasi agama, toleransi, perkembangan teknologi dan moderasi beragama?
Media sosial itu cenderung mudah menyerang seseorang, maka itu semuanya tergantung kepada individunya, maka kita harus melakukan saring sebelum sharing berarti di situ adalah menggunakan screning individu karena kita harus menimbang apa ini sesuai dengan akhlak mulia. Apa ini akhlak tercela, ungkapan-ungkapan itu yang lebih baik. kita tidak membuat status kalau statusnya itu adalah kata-kata yang negatif.
Buatlah kata status yang mencerahkan, mencerdaskan kemudian membangkitkan. Anda diungkapkan sedih mungkin bisa digambarkan dengan kata-kata yang lebih jadul, kemudian di akhirnya kita harus kuat. Saya yang lebih sederhana ini pada hati kita harus dikelola dengan baik, sehingga kita tidak terjadi suatu seplit personality apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, mengungkapkan di dalam perilaku kita itu adalah tidak berbeda, apa yang dikatakan dengan apa yang diucapkan dilakukan itu berbeda. Karena, kita harus berikhtiar untuk menjadi umat yang terbaik yang mengajak kebaikan, mencegah kejahatan kemungkaran dan kemaksiatan Semoga ini bisa tercapai bisa diwujudkan dalam kehidupan kita.
Wahyu Jatmiko Aji, SH. Ketua IMM Kota Surakarta menyampaikan bahwa Darul Arqom Madya Nasional (DAMNAS) dengan tema “Meningkatkan Pemahaman dalam Berorganisasi Menuju Kompetensi Organisasi yang Profesional dan Berkualitas” oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Surakarta, diharapkan membekali kader Mahasiswa Muhammadiyah agar berkiprah di daerahnya masing-masing sebagai pelopor. (Muhammad Julijanto).