SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah tidak hanya berperan dalam menyiapkan kader umat, tetapi juga kader bangsa yang siap membangun negeri dengan prinsip amanah dan kejujuran. Salah satu bukti nyata kontribusi kader Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa adalah keberhasilan Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo yang mencatatkan prestasi membanggakan sebagai desa anti korupsi terbaik se-Jawa Tengah tahun 2024. Desa ini berhasil meraih skor tertinggi, yakni 98,5, mengungguli desa-desa percontohan lainnya di 12 kabupaten di Jawa Tengah, Jumat (14/2/2025).
Penilaian desa anti korupsi ini dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Inspektorat Jawa Tengah terhadap 67 desa percontohan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa Desa Wonorejo menempati peringkat pertama dengan skor 98,5, membuktikan keberhasilan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Ada dua desa percontohan anti korupsi yang mewakili Kabupaten Sukoharjo, yakni Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, dan Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura. Desa Wonorejo meraih skor 98,5, sementara Desa Ngemplak memperoleh skor 97,” ungkap Inspektur Daerah Kabupaten Sukoharjo, Abdul Haris Widodo, Senin (17/2/2025).
Kepala Desa Wonorejo, H. Yusuf Aziz Rahma, S.Pd, M.M, yang juga dikenal sebagai aktivis Islam dan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, menegaskan bahwa pemerintah desa berkomitmen menjalankan tata kelola pemerintahan yang bersih serta transparan. Komitmen ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan amanah dan kejujuran dalam kepemimpinan.
“Komitmen kami adalah memastikan bahwa tata kelola pemerintahan desa tidak hanya sekadar administratif, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keislaman yang mengedepankan amanah, kejujuran, dan transparansi,” ujar Aziz.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini juga merupakan hasil dari partisipasi aktif masyarakat. Warga desa turut serta dalam gerakan anti korupsi dengan menyisipkan pesan-pesan moral dalam berbagai kegiatan, mulai dari pertemuan RT/RW hingga pembuatan mural bertema anti korupsi.
“Justru, elemen masyarakat yang lebih dahulu menggaungkan nilai-nilai anti korupsi, dan kami dari pemerintah desa mendukung penuh setiap inisiatif tersebut,” tambahnya.
Selain melaksanakan amanah sebagai Kepala Desa Wonorejo, Aziz saat ini juga aktif sebagai Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sukoharjo, Ketua Badan Pengurus Lazismu Daerah Sukoharjo, serta Bendahara Umum Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blimbing. Perannya dalam berbagai struktural di Muhammadiyah menjadikannya tokoh yang konsisten dalam menggerakkan nilai-nilai anti korupsi, baik di tingkat desa maupun dalam lingkup organisasi kepemudaan dan keislaman.
Keberhasilan Yusuf Aziz Rahma mewujudkan Desa Wonorejo sebagai desa anti korupsi terbaik di Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Kader Muhammadiyah lain untuk berperan aktif sebagai kader bangsa pada berbagai lini di masyarakat, demi mewujudkan negeri yang adil dan sejahtera. (nasri dini)