Sediakan Pakan Ternakan yang Bergizi dan Efisien di Desa Sigarpenjalin Kabupaten Lombok Utara
LOMBOK UTARA, Suara Muhammadiyah - Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengambil tema “Inovasi Pengelolaan Usaha Ternak dan Pertanian Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Desa Sigarpenjalin” yang berlokasi di kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini mengakselerasi ekonomi Desa Sigar Penjalin melalui hilirisasi produk olahan ambu mete, teknologi pakan fermentasi, serta penguatan manajemen dan pemasaran digital.
Tim pelaksana terdiri dari Ir. Asmawati, MP., dosen program studi teknologi hasil pertanian FAPERTA UMMAT selaku ketua tim pelaksana, yang beranggotan Novi Yanti Sandra Dewi, Lc., M.E.,dosen prodi ekonomi syariah FAI UMMAT dan Muanah S.TP.,M.Si. dosen prodi Teknik pertanian FAPERTA UMMAT dan Abdul Muttalib, M.E. DOSEN UNU MATARAM. Program pengabdian ini juga melibatkan 3 (tiga) orang mahasiswa dari fakultas pertanian UMMAT.
“Program ini menautkan tiga pilar yaitu hilirisasi komoditas produk pertanian, peningkatan nilai gizi dan efisiensi pakan ternak, dan tata kelola keuangan secara digital, agar usaha tani dan ternak naik kelas dan berkelanjutan,” terang Ir. Asmawati, MP, dalam keterangannya kepada Suara Muhammadiyah, Selasa (11/11).
Pendampingan berfokus pada dua mitra, Kelompok Tani Briuk Patuh yang berfokus pada olahan produk jambu mete dan Kelompok Ternak Briuk Maju yang berfokus pada pakan fermentasi ternak, guna menjawab tiga persoalan yang dihadapi para petani berupa rendahnya nilai tambah produk olahan mete, kelangkaan pakan ternak di musim kemarau, serta lemahnya pembukuan hasil pemasaran produk olahan dan akses pasar yang terbatas.
Di sisi hilirisasi, tim melatih teknologi pengolahan daging buah mete menjadi abon yang materinya disampaikan langsung oleh Asmawati dan praktik pengolahannya dikoordinir oleh ibu ir. Marianah,M.Si selaku dosen prodi THP FAPERTA UMMAT dan peragaan alat pengepres buah jambu oleh ibu Muanah, S.TP, M,Si dosen prodi Teknik pertanian FAPERTA UMMAT, sedangkan teknologi pengolahan biji mete menjadi kacang mete premium materinya Kembali disampaikan oleh Asmawati.
Prosesnya mencakup sortasi, perendaman dalam dalam air untuk melarutkan getahnya, selanjutnya dijemur setengah kering untuk memudahkan membelahan dengan kacip yang dipandu oleh mahasiswa prodi Teknik pertanian FAPERTA UMMAT. Proses selanjutnya biji kacang mete diblanching untuk menginaktifkan asam anakardat penyebab gatal dan iritan dan pengeringan biji kacang mete memakai oven pengering dengan pemanas menggunakan gas LPG.
peragaan alatnya disampaikan oleh Hary Kurniawan, S.TP., M.Sc., Ph.D yang merupakan dosen Prodi Keteknikan Pertanian FATEPA UNRAM, hingga proses pengemasan berstandar ritel dengan identitas merek yang dirancang khusus oleh Noviyanti Sandra dewi, Lc., ME. Hasilnya, kapasitas produksi kacang mete mencapai sekitar 200 kg per bulan, sementara abon daging mete 30–50 kg per bulan, mengurangi ketergantungan pada penjualan mentah ke tengkulak.
Untuk peternakan, tim memperkenalkan pakan fermentasi berbasis rumput gajah dengan starter EM4 dan molase yang dikoordinir pelatihan dan peragaan mesin pencacah hijauannya oleh ibu Muanah, S.TP, M.Si dibantu oleh mahasiswa prodi Teknik Pertanian FAPERTA UMMAT. Materi Pelatihan mencakup pencacahan, formulasi, pencampuran, pengemasan dan fermentasi. Sekitar 2-3 minggu. Kelompok mampu memproduksi pakan fermentasi hingga 200 kg per bulan sehingga ketersediaan pakan stabil sepanjang kemarau dan efisiensi usaha meningkat. Pada saat pelatihan seluruh anggota kelompak tani yang merupakan para peternak sangat antusias dan mengucapkan terima kasih atas pelatihan tersebut,
Penguatan tata kelola dilakukan melalui literasi keuangan, pemisahan arus kas usaha dengan rumah tangga, dan pencatatan digital memakai aplikasi siapik dan bukukas. Materi disampaikan oleh ibu Novi Yanti Sandra Dewi ME didampingi oleh ketua tim. Pada aspek pemasaran, tim membantu aktivasi toko online di shopee dan facebook marketplace, melengkapi foto produk, deskripsi, strategi bundling, serta penggunaan kemasan standing pouch untuk mete.
“Dengan pelatihan ini, kami kini bisa produksi kacang mete dan abon, sekaligus menjualnya di toko online,” kata ketua Kelompok Tani Briuk Patuh Asmadi. Khulaifi, S.IP.Selaku Kepala Dusun Murpayung Daya sebagai perwakilan Kepala Desa Sigar Penjalin menegaskan, integrasi teknologi tepat guna dan manajemen digital mempercepat adopsi praktik baik di lapangan dan menjaga keberlanjutan.
Program pengabdian kepada masyarakat ini terlaksana berkat kolaborasi pemerintah desa, dua kelompok mitra, dan Universitas Muhammadiyah Mataram, dengan dukungan pendanaan tunggal dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMDIKSAINTEK) Republik Indonesia tahun anggaran 2025.
Ke depan, tim pelaksana akan mendorong diversifikasi varian rasa dan ukuran kemasan, peningkatan standardisasi mutu, serta perluasan jejaring pemasaran agar skala usaha tumbuh dan penyerapan tenaga kerja lokal meningkat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berlangsung dari awal bulan Oktober hingga minggu kedua bulan November 2025.
