Rumuskan Lima Langkah Strategis Majukan Kampus
SINJAI, Suara Muhammadiyah - Dr. Suriati, M.Sos.I menjadi rektor perempuan pertama Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai, bahkan sejak kampus itu masih menjadi sekolah tinggi hingga masih Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai.
Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah menetapkan Suriati sebagi Rektor UIAD Sinjai melalui surat keputusan nomor 800/ KEP/I.0/D/2023 tertanggal 11 Jumadilawal 1445 H bertepatan dengan 25 November 2023.
Atas terbitnya SK itu, Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Muhammad Samsuddin, S.Ag., M.Pd. akhirnya melantik Suriati sebagai Raktor Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai Masa Jabatan 2023-2027. Pelantikan dihelat pada Rabu, 3 Januari 2024 di Auditorium H.M. Amir Said UIAD Sinjai.
Saat menyampaikan sambutannya, Suriati mengaku bahwa amanah yang diberikan kepadanya itu amat berat. Terlebih, ia tidak pernah memikirkan untuk menduduki jabatan rektor. "Amanah ini bukan cuma selembar kertas yang berisi keputusan terkait jabatan, tapi sebuah tugas, pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia, terlebih di hadapan Allah," kata dia.
Meski demikian, ia mengaku telah menegakkan punggungnya untuk memikul amanah itu. Untuk itu, Ia berharap dukungan dari semua pihak agar dapat menguatkannya dalam menjalankan tugasnya sebagai rektor.
"Sebagai kader Muhammadiyah, saya sami'na wa atha'na, meski setelah saya ucapkan saya sami'na wa athana, masih ada sesak di dada, karena memang tugas ini berat," kata dia.
Wujud kesiapan dan kesungguhan Suriati untuk menjalankan amanah rektor, ia telah merumuskan lima langkah strategis untuk memajukan kampus.
Lima langkah itu, yakni, penataan dan penguatan struktur organisasi. Hal itu harus dilakukan agar UIAD dapat bergerak cepat, adatif, dan efisien untuk kemajuan kampus. Termasuk, kata dia, pengelolaan potensi sumber daya manusia sebagai human capital yang akan mendorong tercapainya keberhasilan dan pusat keunggulan oleh UIAD.
Kedua, peningkatan peningkatan pendapatan kampus dengan cara kreatif dan inovatif. Suriati menargetkan, kampus tidak hanya dibangun dengan menggunakan anggaran yang didapatkan dari pembayaran mahasiswa. "Tiodak boleh hanya BPP dan SPP yang menjadi sumber anggaran kampus," tegas dia.
Ketiga, pengembangan lembaga dan tata kelola yang profesional. Hal itu harus dilakukan, karena tidak ada satupun elemen di UIAD yang tidak berperan dan berkontribusi dalam keberlangsungan UIAD ini, terlebih dalam upaya peningkatabn pemeringkatan akreditasi institusi dan program studi.
Dalam kesempatan itu, Ia juga menyampaikan targetnya untuk membuka sejumlah program studi baru, baik untuk program sarjana maupun pascasarjana. Tidak hanya itu, ia juga menargetkan penigkatan kualitas prodi yang sudah ada.
Keempat, percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen dan peningkatan hasil riset dan publikasi bersama mahasiswa, baik nasional maupun internasional.
Pihaknya juga akan memaksimalkan upaya untuk mengaktifkan kegiatan dan pengkajian Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan (AIK). Tidak hanya itu, UIAD juga harus menjadi pelaku utama dalam memberdayakan kader-kader Muhammadiyah dan melahirkan kader Persyarikatan mumpuni berkualitas.
Sekali lagi, Suriati menekankan, untuk melaksanakan lima langkah strategis itu dan mewujudkan visi misi kampus, ia memohon kerja sama dan kemitraan dengan seluruh elemen, baik dalam kamous maupun luar kampus, termasuk dengan pemerintah.
Tidak lupa, ia juga meminta bimbingan, arahan, dan kesediaan Rektor UIAD sebelumnya Dr. Firdaus, M.Ag. Suriati mengaku tidak dapat menampik rasa hormat, bangga, dan terima kasihnya kepada Firdaus yang menjadi aktor utama atas sejumlah pencapaian terbaik UIAD Sinjai.
Suriati mengungkapkan, Firdauslah yang berhasil meningkatkan status kampus ini, dari sekolah tinggi menjadi institut, lalu menjadi universitas seperti kini. Tidak hanya itu, Firdaus bahkan memajukan kampus dengan pembangunan sarana dan prasarana.
"Akhirnya, UIAD menjadi satu-satunya perguruan tinggi Sulawesi Selatan yang memiliki gedung tujuh lantai di luar Makassar dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun," ungkap Suriati disambut tepuk tangan hadirin.
Suriati yang merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi (FUKIS) di era Firdaus itu menambahkan, pencapaian yang telah direngkuh di masa Firdaus harus terus ditingkatkan. Pencapaian itu merupakan modal utama untuk memajukan kampus lebih baik lagi di masa depan.
"Tidak ada kata berhenti. Kita harus bersama-sama memajukan kampus ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kita harus melanjutkan dan meningkatkan kemajuan yang telah dicapai oleh pendahulu kita," tandas dia. (fikar/rzi)