KAIRO, Suara Muhammadiyah - Kedutaan Besar LBBP RI untuk Mesir, Drs. Lutfi Rauf, didampingi Sekretaris Pertama KBRI, Dian Ratri Astuti, menyambut kedatangan Tim Advance EMT Muhammadiyah dan perwakilan PCIM Mesir pada Ahad (28/1) kemarin. Naibul Umam, koodinator tim terlebih dahulu sampaikan maksud dan tujuan dari kunjungannya kali ini. Tak lain adalah mandat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa KBRI Mesir perlu memberi dukungan secara penuh penyaluran dana umat bagi warga Gaza. Umam bersama tim juga meminta arahan terkait situasi dan kondisi terkini di Gaza.
“Kami memang mengagendakan secara khusus pertemuan dengan Yang Mulia Duta Besar. Kami juga meminta saran dan arahan agar bantuan Muhammadiyah lebih optimal dan tepat sasaran. Dan yang lebih penting mendapatkan gambaran yang serius pada sisi keselamatan dan keamanan di sepanjang jalur Gaza sebelum menerjunkan personil EMT ke lokasi”, tegas Umam.
Sebelum pertemuan ini, tim telah bertemu dengan beberapa pihak dan hampir semua mengangkat isu keselamatan dan keamanan menjadi perbincangan yang serius. Ternyata, hal senada juga menjadi perhatian bagi Dubes LBBP RI Mesir.
“Kami merasakan sendiri betapa tidak mudahnya membuka akses ke Gaza. Kawasan Al-Arish Sinai Utara yang merupakan daerah perbatasan dengan Rafah sudah menjadi daerah operasi militer sejak tahun 2012 dengan penjagaan yang ketat dan melalui proses perijinan yang relatif lama. Ini kami rasakan sendiri pada saat kami hadir untuk menerima bantuan dari Pemerintah Indonesia melalui Bandara Al-Arish”, ungkap Lutfi Rauf mengisahkan pengalamannya.
Menanggapi isu tersebut, Lutfi Rauf memberikan arahan agar bantuan Muhammadiyah untuk Palestina dapat diberikan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Mesir.
“Kita harus menjaga hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mesir sehingga bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia yang akan diberikan ke Palestina melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Mesir yang telah menunjuk Kementerian Kesehatan Mesir dan Egyptian Red Crescent (ERC) sebagai pengelola bantuan”, jelasnya.
Dian Ratri yang juga bertugas sebagai Koordinator Fungsi Politik KBRI turut menambahkan informasi terkait beberapa institusi yang berlaku sebagai penyedia dan penyalur bantuan Palestina. “Dalam situasi seperti saat ini kami menyarankan agar pihak Muhammadiyah dapat memberikan bantuan secara optimal dan tepat sasaran. Oleh karena itu perlu mengetahui secara lebih mendalam jalur penyediaan dan penyaluran barang bantuan yang ada di Mesir”, jelas Dian.
Secara terpisah, juga disinggung mengenai rencana dukungan layanan kesehatan oleh EMT Muhammadiyah di Gaza. Dian menyarankan untuk Tim Advance EMT Muhammadiyah dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan pihak yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Mesir “Kami dengan senang hati akan membantu proses tersebut”, tegasnya menutup pertemuan kali ini.(*)