Eco Bhinneka Muhammadiyah dan Among Giatkan Besuk Sungai dan Toleransi

Publish

31 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
363
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah - Kamis (28/12/2023) cuaca mendung mengiringi Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan (AMONG) dan Eco Bhinneka Muhammadiyah menuju Masjid At Taqwa, Pusat Dakwah Muhammadiyah Ranting Kradenan. Masjid ini tepat berada di samping Sungai Kalisetail, Purwoharjo.

Kedatangan AMONG yang terdiri dari pemuda lintas iman dan lintas komunitas bersama Eco Bhinneka Muhammadiyah disambut hangat oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA), dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Kradenan. Berbagai suguhan disajikan dan pastinya tetap menerapkan konsep ramah lingkungan.

Zahrotul Janah, sekretaris AMONG memperkenalkan Eco Bhinneka yang masih asing bagi warga Kradenan. “Eco Bhinneka merupakan program dari Muhammadiyah yang berkolaborasi dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Eco Bhinneka di Banyuwangi telah memasuki tahun kedua. Fokus Eco Bhinneka tentang kerukunan antarumat beragama dan pelestarian lingkungan,” tuturnya. 

“Sebagai pengingat, dalam surat Al Mulk ayat 15, Allah telah menyiapkan bumi untuk kita jelajahi dan mendapatkan rezeki-Nya. Maka dari itu kita sebagai manusia harus berkontribusi menjaga dan merawat bumi ini,” tutur Mu’arif, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kradenan.

Besuk Sungai merupakan salah satu program unggulan Eco Bhinneka Banyuwangi. Ini adalah Besuk Sungai yang kedua kalinya setelah Besuk Sungai I Sungai Kalibaru, Siliragung. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi hadir memberi arahan dan sosialisasi soal Pengendalian Pencemaran Kualitas Lingkungan yang disampaikan oleh Ivan Candra, Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten Banyuwangi. Pencemaran, lingkungan, milenial peduli, dan praktikum menjadi outline topic dalam materinya. DLH Banyuwangi siap berkolaborasi kembali dengan AMONG dan Eco Bhinneka Muhammadiyah.

Pada sesi akhir, peserta langsung menuju Sungai Kalisetail, Kradenan, Purwoharjo, mengambil sampel air sungai untuk percobaan dengan parameter yang diuji yaitu PH, kekeruhan, konduktivitas (daya hantar Listrik), dan TDS (padatan yang terlarut). Berdasarkan hasil penelitian, Sungai Kalisetail memiliki PH 7,87 (kategori aman), kekeruhan 65 (di atas batas normal yaitu 50), TDS 134 (di bawah nilai ambang batas yaitu 1000), dan DHL (daya hantar listrik) 267 (masuk kategori normal).

Besuk Sungai ditutup dengan aksi clean up oleh AMONG, tim Eco Bhinneka Muhammadiyah, DLH Banyuwangi, dan warga Muhammadiyah Kradenan. Aksi clean up berhasil mengumpulkan 32,97 kg sampah plastic dari Sebagian bantaran Sungai Kalisetail.

Kunjungi Gereja 

AMONG kembali melaksanakan silaturahmi pemuda lintas agama. Kegiatan silaturahmi yang kelima ini bertempat di GKAI (Gereja Kristen Alkitab Indonesia) Grajagan Pantai, Purwoharjo. Sebelumnya AMONG bersama Eco Bhinneka Muhammadiyah sudah mengunjungi empat tempat ibadah di antaranya TTID Hoo Tong  Bio, Vihara Jaya Manggala dan Vihara Dhamma Harja, Gereja Katolik Kristus Raja, dan Pura Agung Blambangan. Kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis (28/12/2023) ini disambut baik oleh Bapa Pendeta, Wiyono Yunus, yang merupakan  tokoh agama Kristen yang selalu mendampingi kegiatan Eco Bhinneka Banyuwangi. 

Dalam momen perayaan Natal yang telah dilaksanakan pada Minggu (24/12/2023), Gereja dihiasi oleh pohon Natal dengan tema kearifan lokal yang disusun mengggunakan sayur-sayuran di antaranya kacang panjang, terong, dan cabai. Oleh karena lokasinya yang terletak di tepi Pantai Grajagan, ornamen dengan tema laut juga memberi kesan lebih indah di dalam Gereja ini. 

GKAI yang didirikan pada tahun 70-an ini tidak hanya melayani Masyarakat dari segi Rohani. Akan tetapi juga dari segi pendidikan dan kesehatan. Gereja tertua ini memiliki Taman Kanak-Kanak pertama di desa Grajagan Pantai yang terletak persis di sisi kiri gereja. Sekolah yang diberi nama “TK Berita Hidup” ini kurang lebih memiliki 50 peserta didik yang hampir 100% beragama Islam. Sedangkan tenaga pendidiknya beragama Kristen.

Seiring berkembangnya zaman, dengan adanya pelayanan yang diberikan oleh GKAI, mitos bahwa penduduk di Grajagan Pantai tidak boleh lebih dari 40 orang akhirnya bisa dihilangkan. Dahulu masyarakat percaya bahwa jika penduduk berjumlah lebih dari 40 orang maka akan ada yang meninggal. Padahal kejadian itu disebabkan oleh bendungan yang mampat saat musim hujan kemudian menjadi sarang nyamuk dan menyebabkan penyakit sejenis malaria.

Windarti, regional manager Eco Bhinneka Banyuwangi dalam sambutannya memperkenalkan AMONG sebagai komunitas bentukan Eco Bhinneka Muhammadiyah. AMONG dibentuk dengan tujuan bisa melanjutkan dan mengembangkan program Eco Bhinneka di Banyuwangi. Pada kunjungan ini, yang menjadi catatan bagi tim Eco Bhinneka adalah lingkungan di sekitar GKAI yang kurang bersih, khusunya di area pelabuhan.

Wiyono Yunus berterima kasih kepada tim Eco Bhinneka karena sudah berkenan hadir di GKAI. “Eco Bhinneka mempunyai misi yang sama dengan kami,” ucap Wiyono. Beliau berpesan bahwa AMONG harus disiapkan lebih baik lagi untuk melanjutkan dan mengembangkan program Eco Bhinneka. (Maydini/Windarti)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar kegiata....

Suara Muhammadiyah

7 August 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (RS Unimus) mulai....

Suara Muhammadiyah

7 January 2024

Berita

LANGSA, Suara Muhammadiyah – Kepala Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 2 Kota Langsa, yang diwaki....

Suara Muhammadiyah

14 October 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Keolahragaan (IKOR) Fakultas Kesehatan Masyarakat ....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Berita

PURWOKETO, Suara Muhammadiyah - Segenap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto (....

Suara Muhammadiyah

25 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah