SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammdiyah Semarang pada Kamis, 14 September 2023 melaksanakan kegiatan Pelatihan Branding Eco Enzym Kulit Buah sebagai Pemanfaatan Limbah Sampah Organik di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Pucang Gading. Kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pengabmas sebelumnya, di mana para anak Panti Asuhan diberi edukasi dan keterampilan dalam membuat eco enzyme.
Pelatihan branding eco enzym ini merupakan kegiatan kolaborasi antara dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan Fakultas Ekonomi & Bisnis serta mahasiswa. Penyampaian materi diberilan oleh Nurina Dyah Larasaty, SKM, M.Kes Dosen Prodi Kesehatan Masyarakan FKM Unimus.
Dalam materi yang disampaikan tersebut mengulas mengenai seluk-beluk eco enzym berikut komposisi bahan yang akan digunakan untuk memproduksi. Materi selanjutnya disampaikan oleh Alwiyah, SE, M.Si Dosen Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis Unimus.
Para anak panti asuhan mendapatkan materi mengenai packaging dan analisis produk eco enzym. Di mana salah satu tujuan pelatihan ini agar seluruh peserta mampu menentukan packaging dan harga produk eco enzym di pasaran.
Setelah penyampaian materi selesai, dilanjutkan tanya jawab. Dimana para anak panti asuhan antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Hal ini dibuktikan dari pertanyaan salah satu peserta, "Bagaimana bu, cara memulai bisnis produk eco enzym ini?Hal apa yang harus kami lakukan sebagai pemula?", tanya Ayunda yang memiliki cita-cita sebagai pengusaha.
Pelatihan ini ditutup dengan games & quiz yang dipimpin oleh mahasiwa Prodi Kesehatan Masyarakat yaitu Aulia Rahmawati A, Mega Rahmawati S, Arifan dan Aldiano Vico Nur F.
Harapan dari pelaksanaan pelatihan ini, seluruh anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Pucang Gading bisa memproduksi eco enzym yang digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari dan bahkan bisa untuk dijual agar mendapatkan profit. Selain itu, sebagai wujud kepedulian anak bangsa dalam menjaga lingkungan mengingat pembuatan produk eco enzym ini ramah lingkungan. (Nurina Dyah Larasaty/Cris)