JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kajian mendalam yang mengungkap potensi luar biasa dari kekayaan alam Indonesia. Bertempat di Laboratorium FKIP Uhamka pada Selasa (22/04), digelar diskusi intensif bertajuk “Building a Sustainable World: The Biotech Contribution,” yang salah satu fokus utamanya adalah "membedah" potensi mikroalga mangrove sebagai sumber omega-3 yang unik.
Sorotan utama dalam kajian ini tertuju pada pemaparan Andri Hutari, dosen Pendidikan Biologi Uhamka yang saat ini tengah menempuh studi doktoral di TU Berlin Jerman. Keahliannya dalam bidang bioteknologi, khususnya terkait mikroalga, membawa angin segar dalam pemahaman akan potensi tersembunyi ekosistem mangrove Indonesia. Dengan penuh semangat, Andri memaparkan"Mikroalga yang berasal dari perairan hutan mangrove ini memiliki karakteristik istimewa dalam menghasilkan omega-3."
Lebih lanjut, Andri, yang juga telah mematenkan mikroalga temuannya, menjelaskan potensi aplikasinya yang luas. "Omega-3 yang dihasilkan dapat menjadi bahan baku berharga untuk industri kosmetik, suplemen kesehatan, bahkan berpotensi menjadi alternatif sumber minyak ikan yang lebih berkelanjutan," jelasnya.
Diskusi pun semakin hangat saat Andri melontarkan pertanyaan menantang terkait hilirisasi riset, "Bagaimana agar hasil riset ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi dapat benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri?" Ia pun memberikan kriteria yang jelas, "Syaratnya : inovasi harus orisinal, memiliki daya tarik pasar yang kuat, dan tentu saja sesuai dengan regulasi yang berlaku," jawabnya. Pertanyaan ini memicu diskusi konstruktif di antara para peserta, dan pihak-pihak yang tertarik dengan pengembangan bioteknologi.
Wakil Dekan I FKIP Uhamka, Dr. Ika Yatri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kajian yang sangat relevan ini. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas ekosistem akademik. "Kegiatan akademik yang mampu menghindari 'banalitas intelektual,' yaitu kondisi stagnasi pemikiran yang dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan, adalah sangat penting," katanya. Ia berharap melalui kajian ini dapat memicu pemikiran kritis dan inovatif di kalangan civitas akademika Uhamka.
Senada dengan hal tersebut, Kaprodi Pendidikan Biologi, Dr. Rizkia Suciati, menyoroti urgensi peningkatan kapasitas dosen. "Peningkatan kapasitas dosen biologi agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat adalah penting," tegasnya. Ia menambahkan bahwa kajian ini menjadi salah satu wujud nyata upaya program studi dalam melengkapi informasi terkini dan memotivasi dosen untuk terus melakukan riset yang berdampak.
Potensi mikroalga mangrove sebagai sumber omega-3 yang unik ini menjadi bukti nyata betapa besar kekayaan alam Indonesia yang belum sepenuhnya tergali. Riset yang dilakukan oleh Uhamka ini membuka peluang pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi tetapi juga untuk kesehatan dan lingkungan. Kegiatan ini juga membincang strategi kolaborasi antara akademisi dan industri. Diharapkan, temuan mengenai potensi mikroalga mangrove ini dapat menarik minat para pelaku industri untuk bekerja sama dalam mengembangkan produk-produk inovatif berbasis bahan-bahan lokal.
Semangat untuk terus melakukan riset yang berdampak inilah yang terus didorong oleh Uhamka. Melalui kajian dan riset, diharapkan akan lahir lebih banyak lagi inovasi-inovasi yang dapat memberikan kontribusi nyata. Diskusi yang berlangsung interaktif dan penuh antusiasme ini diakhiri dengan harapan agar riset mengenai mikroalga mangrove ini dapat terus dikembangkan hingga tahap hilirisasi.
Kajian ini menjadi bukti komitmen Uhamka dalam menghasilkan riset yang tidak hanya berkualitas secara akademik, tetapi juga berdampak bagi masyarakat dan lingkungan, serta berpotensi mengguncang lanskap berbagai industri dengan inovasi yang berkelanjutan. (Hendra /Gufi/n)
