BONJONEGORO, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan, empat rumah sakit terkemuka di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu RS Aisyiyah Nganjuk, RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan, RS Permata Medika Ngaliyan Semarang, dan RS Graha Husada Singgahan Tuban, lakukan studi banding ke Rumah Sakit 'Aisyiyah Bojonegoro.
Menjaga komitmen sebagai rumah sakit swasta penebar manfaat bagi ummat, RS Aisyiyah Bojonegoro menerima tamu kehormatan di ruang pertemuan Gedung Tan’im Lantai 4 pada hari Kamis, (07/9/2023).
Studi banding ini bertujuan untuk menggali pengalaman dan pengetahuan terkait implementasi sistem Case-Mix yang telah berhasil diterapkan di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, di mana sistem ini dikenal mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan kesehatan.
Selama kunjungan mereka ke Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, para delegasi dari empat rumah sakit tersebut mengadakan pertemuan dengan tim manajemen rumah sakit, melakukan kunjungan lapangan ke berbagai unit pelayanan, dan berdiskusi dengan staf medis dan administrasi yang terlibat dalam pelaksanaan sistem Case-Mix.
Acara diawali dengan safety brefing pemutaran video tentang tata aturan keselamatan di RS Aisyiyah Bojonegoro. Selanjutnya masing-masing Rumah Sakit dipersilakan untuk menyampaikan maksud dan tujuan studi banding kali ini. Dilanjut sambutan dari Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro yang kali ini langsung oleh dr. Tomy Oeky Prasiska.
Direktur RS. Aisyiyah Bojonegoro, dr. Tomy Oeky Prasiska, dalam sambutannya merasa bangga dengan adanya study banding tersebut.
"Hari ini menjadi catatan sejarah bagi Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. Empat Rumah Sakit sekaligus belajar dan berbagi ilmu secara langsung disini,"ungkapnya.
"Fokus studi banding kali ini memang tentang case mix namun kami mempersilakan untuk membuka diskusi dalam topik yang lain seperti keuangan secara umum, akuntansi, rekam medis, farmasi, termasuk jika ada yang ingin hospital tour,"imbuhnya.
Direktur RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan, menyatakan, "Kami sangat tertarik dengan pengalaman Rumah Sakit 'Aisyiyah Bojonegoro dalam mengimplementasikan sistem pembayaran ini. Kami percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan dan best practice, kami dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan kami di rumah sakit kami masing-masing."
Sementara itu, Bapak Sudarto, Direktur RS 'Aisyiyah Nganjuk, menambahkan, "Salah satu tujuan dari studi banding ini adalah untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat kami. Sistem Case-Mix Pembayaran Kesehatan ini bisa menjadi salah satu solusi untuk itu."
Rumah Sakit 'Aisyiyah Bojonegoro merasa senang dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan regional dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Semoga hasil studi banding ini dapat membawa perbaikan yang signifikan dalam pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah terkait.
Sharing Sesion menjadi tahapan acara selanjutnya. Peserta studi banding dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tema bidang studi bandingnya.
Diarahkan oleh Sub Bidang Diklat RS. Aisyiyah Bojonegoro menuju unit yang diminta agar komunikasi dapat dilakukan lebih intensif dan mendalam.
Kasubid Diklat RS ‘Aisyiyah Bojonegoro sekaligus inisiator studi banding, M. Miftahul Khoriri, mengungkapkan, salam prosesnya peserta studi banding dapat bertanya secara teknis tentang layanan di RS .Aisyiyah Bojonegoro.
"Tak terkecuali jika butuh data seperti SPO, program kerja, laporan-laporan hasil kegiatan kami siap berbagi,"ujarnya.
Post Conference menjadi acara penutup. Seluruh peserta diminta menyampaikan hasil belajarnya selama di RS. Aisyiyah Bojonegoro.
Antusiasme tampak dari banyaknya ide baru yang ditemukan seluruh peserta yang belum pernah didapatkan di Rumah Sakitnya masing-masing. (Mubarok /Gani/Tri)