YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sejak awal kelahiran pada tahun 1915 sampai sekarang, Suara Muhammadiyah telah banyak memberikan inspirasi kepada khalayak luas. Bertimbun bisnis baru hadir seperti di sektor pariwisata yang melahirkan SM Tower Malioboro Yogyakarta.
Tak ayal, banyak yang kalangan saling belajar sekaligus menjalin kerja sama. Teranyar, Universitas Muhammadiyah Tangerang melalui Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif pada Sabtu (2/11) di SM Tower Malioboro Yogyakarta melakukan penandatangan kerja sama dibidang pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor perhotelan.
Kerja sama ini meliputi pelatihan bidang perhotelan bagi dosen dan mahasiswa, penyediaan akomodasi untuk kegiatan di Kota Yogyakarta, dan program magang dosen dan mahasiswa di bidang manejemen perhotelan, pelayanan pelanggan, dan operasional hotel.
Penandatangan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT SCM/SM Deni Asy’ari, Direktur HRD-Legal Wahyu Chusnul Muna, Direktur SM Tour and Travel Tri Astuti, Kabiro Marcom, Yulianto Prasojo, Wakabiro Marcom Aris Budi Sinudarsono bersama jajaran civitas akademika UMT.
Deni menyambut positif kerja sama ini. Bagi Deni, dengan kampus menjalin kerja sama, khsusunya di sektor pariwisata, maka dapat memberikan semangat bagi SM untuk terus memasifkan bisnis baru yang bisa menghidupkan denyut nadi perekonomian masyarakat.
“Meski SM belum lama memulai bergerak di bisnis pariwisata, tapi ini (lewat kerja sama) menjadi energi baru bagi SM untuk mengembangan wisata diberbagai daerah,” ujarnya.
Saat ini, beber Deni, SM tengah mengembangkan sayap bisnis wisata di kawasan pantai. Yakni SM Jetski dan resto. Dan khusus SM Jetski sudah ada pelbagai kawasan antara lain di Pantai Laguna Depok, Pantai Congot, Pantai Menganti, Pantai Glagah, dan Pantai Ayah.
“Insyaallah ini akan terus kami kembangkan ke depan sebagai salah satu dakwah di sektor ekonomi dan pariwisata,” tuturnya.
Menurut Deni, langkah ini sebagai upaya untuk mendakwahkan dan menyegarkan kembali paham keagamaan dikalangan anak muda. Dari sini kemudian, diharapkan tidak ada lagi indolensi dan alergi dalam beragama di era kontemporer.
“Kami ingin mentransformasikan dakwah itu menyenangkan, agama itu menggembirakan melalui berbagai aspek wisata ini. Sekali lagi, kami menaruh harapan ke depan di wilayah Tangerang kita buka destinasi wisata yang bisa kita kolaborasikan bersama,” tegasnya.
Serupa itu, Wakil Rektor III Enawar menyanjung paradigma kepemimpinan Deni menjalankan bisnis pariwisata. Ia melihat bisnis ini membuktikan dakwah tidak dipandang kaku, tapi dakwah menggembirakan. Dan itu, berhasil dijalankan oleh SM.
“Itulah mengapa SM dengan gayanya brilian, pengembangan bisnis pariwisata berbasis kreativitas berhasil dijalankan oleh Pak Deni yang keren dan hebat ini,” ungkapnya.
Enawar menyebut, kerja sama ini bukan sekadar penandatangan semata. Tetapi, ingin belajar dan mendukung bisnis pariwisata. “Kunjungan ini bukan sekadar basa-basi, ini murni. Kita harus saling mengisi, belajar, dan mensuport, apalagi Pak Deni ingin merambah bisnisnya di Tangerang,” jelasnya.
Enawar berharap, kerja sama ini mampu menghidupkan wisata dan industri di Tangerang, sehingga perekonomian masyarakat dapat bergerak secara luas. “Kehadiran Muhammadiyah dan SM betul-betul sebagai sang pencerah. Mencerahkan isi hatinya dan senyumannya,” tandasnya. (Cris)