JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Departemen Pendidikan dan Pelatihan Tim Bantuan Medis (Diklat TBM) Meridien Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar kegiatan Sunat Massal, Sabtu (22/06/2024).
Sunat Massal yang diikuti oleh 16 peserta ini dilaksanakan di Lantai 3 Gedung FKK UMJ. Wakil Dekan I FKK UMJ Dr.dr. Rahmini Shabariah, Sp. A., mendukung kegiatan yang mengusung tema Meridien Educate the Reproduction and Circumcision for the Youth itu.
“Khitan (sunat) itu sunah yang wajib, berdampak pada kesehatan karena ada beberapa kasus pasien anak mengalami infeksi saluran kemih. Terima kasih banyak bapak dan ibu telah mempercayakan khitan di FKK UMJ,” ungkap Rahmini saat sambutan.
Program ini pertama kali digelar tahun 2023 bekerjasama dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Makiyah, Tangerang Selatan. Namun kali ini, Ketua Umum TBM Meridien FKK UMJ Adilah Hana mengatakan, sunat massal digelar secara mandiri.
Selain untuk membantu masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan, program ini juga sebagai pembelajaran dan latihan bagi anggota TBM Meridien dalam mengimplementasikan ilmu basic surgical skill.
“Anggota TBM Meridien ikut asistensi dokter selama proses pembedahan mulai dari anestesi, menyiapkan alat, hingga menjahit. Asisten dokter ini sebelumnya mengikuti pelatihan terlebih dahulu,” ungkap Hana. Ia berharap program ini dapat dilaksanakan rutin setiap tahun.
Anggota TBM Meridien FKK UMJ memberikan edukasi perawatan pasca sunat, pengobatan, dan penanganan luka di Ruang Observasi Lantai 3 Gedung FKK UMJ, Sabtu (22/06/2024). (Foto: KSU/Dianr Meidiana)
Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana Sunat Massal Tondi Muhammad Al-Yamin, pasien sunat berjumlah 16 orang anak berusia 3 sampai 13 tahun. Para dokter yang terlibat dalam pembedahan merupakan dosen FKK UMJ di antaranya dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.S., dr. Heryanto Syamsuddin, Sp.KK., dan dr. Muhammad Dwi Putra, M.Biomed.
“Kami bekerja sama dengan Puskesmas Cirendeu sebagai tempat rujukan pasien kalau nanti ditemukan keluhan serius. Kami juga memfasilitasi konsultasi pasien dengan dokter melalui aplikasi whatsapp,” kata Tondi.
Nurliatin, salah satu orang tua pasien mengaku bersyukur dan senang mendapat informasi dan kesempatan sunat gratis di FKK UMJ. “Sedikit tegang karena anak saya mau disunat. Semoga sunatnya nanti lancar dan anaknya sehat,” ungkapnya.
Seusai sunat, orang tua diberikan edukasi terkait perawatan luka pasca sunat seperti pemberian obat, cara mengkonsumsi obat, dan perawatan luka luar. Pasien yang didominasi anak usia TK hingga SD ini memiliki repons yang berbeda seusai sunat.
Tidak sedikit yang menangis, tapi ada juga yang tenang dan senang karena mendapat bingkisan serta mainan dari panitia pelaksana. Seperti halnya yang dirasakan salah satu pasien bernama Gilang Rizky Ramadan. Anak usia 9 tahun asal Rempoa ini mengaku senang disunat meskipun saat disuntik terasa sakit.
“Awalnya gak tahu bakal disunat. Lagi main game Free Fire (FF) tiba-tiba dipanggil mama disuruh sunat. Senang karena kata mama abis disunat dapet hadiah diamond Free Fire,” kata Gilang.
Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapatkan Akreditas Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada 5 Maret 2024. Di tahun ini, UMJ yang menjadi kampus tertua diantara 173 PTMA, telah melahirkan 22 guru besar (professor), yang salah satunya terhitung masih sangat muda, yaitu di usia 33 tahun dalam bidang ilmu hukum. UMJ juga telah memiliki 16 Prodi dengan akreditasi Unggul, 2 Prodi dengan akreditas A.
Dengan akreditasi unggul, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhamamadiyah Aisyiyah (PTMA) tertua, UMJ dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitas serta penguatan budaya ilmiah unggul berdasarkan Al Islam Kemuhammadiyahan. UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 51.093 alumni yang tersebar dan berkpirah dalam berbagai bidang dan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.