MALANG, Suara Muhammadiyah - Di tengah tantangan pendidikan tinggi yang kian kompleks, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi episentrum pertemuan gagasan dan strategi nasional melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Diselenggarakan pada 16–19 Oktober 2025, forum ini mengusung tema “Inovasi dan Kolaborasi PTMA Bergerak Berdampak untuk Indonesia Maju” sebagai bentuk komitmen perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkemajuan. Adapun acara yang dihadiri oleh 112 perwakilan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.
Membuka acara, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menekankan bahwa Forum Rektor PTMA memiliki posisi penting sebagai supporting structure bagi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa forum ini bukan lembaga struktural, melainkan fungsional yang bertugas memperkuat sinergi, memperdayakan, dan mengakselerasi kemajuan seluruh PTMA, terutama yang masih berkembang. Forum ini diharapkan mampu menjadi mitra kritis pemerintah dalam kebijakan pendidikan tinggi tanpa terjebak dalam kepentingan politik praktis yang bersifat partisan.
Lebih lanjut, Haedar menyoroti perlunya penguatan ekosistem pendidikan tinggi Muhammadiyah yang berlandaskan nilai, budaya, struktur, manusia, dan lingkungan yang harmonis. Ia mengingatkan bahwa kemajuan PTMA tidak boleh berhenti pada capaian administratif, melainkan harus berakar pada internalisasi nilai Islam dan kepribadian Muhammadiyah dalam seluruh sistem pendidikan.
“Muhammadiyah telah membuktikan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya pada ranah kognitif, tapi juga dalam membangun totalitas kehidupan berbangsa. Karena itu, tugas kita bukan lagi mulai berbuat, melainkan terus berbuat lebih baik, lebih optimal, dan lebih unggul berkemajuan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Rektor PTMA, Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, S.Sos., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakernas kali ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kolaborasi lintas kampus dan mitra strategis. Ia menuturkan bahwa forum ini terbentuk dari keresahan para rektor Muhammadiyah atas perlunya wadah koordinasi dan konsolidasi yang mampu memperdayakan kampus di bawah naungan persyarikatan. Ma’mun menegaskan bahwa posisi Forum Rektor adalah membantu dan memperkuat kerja-kerja Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Menurutnya, kebijakan atau sikap forum akan selalu sejalan dengan garis perjuangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Forum Rektor ini ibarat Hizbullah, sementara Majelis Diktilitbang adalah pemerintahnya. Maka tugas kita adalah membackup kerja-kerja Majelis secara serius, terutama dalam penguatan dan kemitraan strategis pendidikan tinggi Muhammadiyah,” ujarnya.
Selain membangun jaringan internal, Forum Rektor PTMA juga menjalin kerja sama eksternal dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian KKP, dan BUMN seperti Permodalan Nasional Madani (PNM). Kerja sama ini diharapkan membuka ruang bagi ribuan mahasiswa baru dan peluang kolaborasi riset.
Sebagai tuan rumah, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan pentingnya sinergi antar-PTMA untuk memperkuat daya saing dan dampak sosial pendidikan Muhammadiyah di tingkat nasional. Ia menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga wadah untuk meneguhkan komitmen kebangsaan dan keislaman dalam dunia pendidikan tinggi.
“Universitas Muhammadiyah Malang siap menjadi ruang kolaborasi inovatif bagi seluruh PTMA. Karena UMM tidak hanya membuka pintu, tetapi juga hati dan sumber dayanya untuk memperkuat gerakan pendidikan Muhammadiyah yang berkemajuan dan berdaya saing global,” ungkapnya.
Salah satu peserta Rakernas, Rektor ITESA Muhammadiyah Semarang, Nurul Huda, M.Kom, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Bidang Kerjasama Internasional dan Panitia Steering Committee (SC) Rakernas FRPTMA 2025, menyampaikan:
“Rakernas ini menjadi ruang sinergi strategis antara PTMA dan mitra industri untuk memperkuat daya saing bangsa. Kolaborasi yang inklusif akan menjadi motor penggerak inovasi yang berdampak luas bagi Indonesia.”
Lebih lanjut, dalam waktu dekat, Rektor ITESA Muhammadiyah sebagai Sekretaris Bidang Kerjasama Internasional, bersama pengurus harian FRPTMA lainnya, akan diundang untuk membahas kerjasama strategis global di kantor pusat PT Huawei Tech Investment Indonesia, sebagai langkah konkret memperluas jejaring internasional dan meningkatkan kapasitas inovasi teknologi pendidikan PTMA.
Kegiatan Rakernas FRPTMA 2025 diakhiri dengan deklarasi komitmen bersama untuk memperkuat keadilan dalam sistem pendidikan nasional dan memperluas dampak sosial dari inovasi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan. (diko)