YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tingginya angka obesitas di Indonesia akibat pola makan tidak sehat dan gaya hidup pasif mendorong seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Misna T. Sangaji, untuk menciptakan solusi inovatif. Ia merintis produk bernama Fruizee, makanan sehat berbasis buah dan sayur yang dikembangkan sebagai alternatif praktis bagi masyarakat yang ingin menjaga pola makan tanpa kerepotan.
Fruizee pertama kali dirintis pada Juni 2024, dimulai dari usaha sederhana menjual buah potong di kawasan asrama mahasiswa UMY. Namun saat libur kuliah, minimnya pelanggan membuat Misna memindahkan lokasi usahanya ke Alun-alun Kidul Yogyakarta. Berkat strategi pemasaran digital melalui media sosial, Fruizee mulai dikenal luas hingga berhasil membuka dua cabang di Yogyakarta.
“Fruizee adalah produk makanan praktis untuk membantu masyarakat yang ingin makan sehat tapi tidak punya waktu atau tenaga untuk menyiapkan sendiri. Di situlah Fruizee hadir sebagai solusi,” jelas Misna saat diwawancarai pada Kamis (17/07).
Fruizee mengusung konsep makanan sehat yang mudah diakses dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Menu Fruizee bersifat customizable, mulai dari kadar protein, jenis topping, hingga pilihan dressing salad. Selain itu, tersedia pula camilan dan minuman sehat seperti infused water serta jus yang diproses dengan teknik slow juicing agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Mahasiswa Prodi Agribisnis UMY ini menekankan bahwa Fruizee tidak hanya rendah kalori, tetapi juga tetap lezat dan mengenyangkan. Hal ini menjadi alternatif ideal bagi masyarakat yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji (junk food).
“Target kami adalah masyarakat aktif seperti pekerja kantoran dan ibu rumah tangga yang membutuhkan makanan sehat namun tidak sempat menyiapkannya. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp15.000 per porsi,” tambah Misna.
Fruizee juga berkomitmen dalam pemberdayaan petani lokal. Misna menggandeng petani hidroponik serta toko buah di Yogyakarta sebagai pemasok bahan baku segar yang dikirim setiap hari untuk menjaga kesegaran dan kualitas.
Saat ini Fruizee dikelola oleh tim inti beranggotakan empat orang dan dibantu empat staf operasional harian. Dengan dua cabang aktif, Misna menargetkan pembukaan cabang ketiga pada September mendatang. Ia juga tengah merancang pembangunan rumah produksi agar proses pengolahan lebih cepat dan terstandar.
Dalam pengembangan produknya, Fruizee bekerja sama dengan ahli gizi untuk menghitung dan merancang komposisi nutrisi yang lebih akurat. Inisiatif ini didukung oleh dosen UMY, Cahyo Wisnu Rubiyanto, M.App.Sc., Ph.D., serta mendapat pendanaan dan pendampingan dari Startup and Business Incubator (SEBI) UMY.
“Dukungan SEBI sangat besar, mulai dari pendanaan hingga pelatihan manajemen bisnis, kepemimpinan, dan strategi pemasaran. Alhamdulillah, sejak awal respon masyarakat sangat positif. Fruizee membantu mereka tetap makan sehat dengan cara yang praktis,” pungkas Misna. (ID)