SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari bersama rombongan melakukan kunjungan ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY), Condongcatur, Depok Sleman, Jumat (7/3).
Deni didampingi Sekretaris Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Alfian Dj, Direktur dan Wakil Bisnis, Keuangan, dan IT Ana Fitriana dan Yulianto Prasojo, Direktur HRD, Wahyu Chusnul Muna, serta Wakabiro Marcom Aris Budi Sinudarsono.
Rombongan SM diterima dengan baik oleh perwakilan Kapolda DIY, yaitu Direktorat Intelijen Keamanan (Dit Intelkam) Kombes Pol Wachyu Tri Budi Sulistiyono beserta jajaran.
Deni menghaturkan terima kasih kepada keluarga besar Polda DIY yang telah menerima kunjungan ini. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat serta kesempatan untuk berdiskusi mengenai pelbagai program yang akan dikolaborasikan bersama.
“Alhamdulillah kami hari ini bisa berkunjung ke Kantor Kapolda DIY. Kami menyampaikan aspirasi sekaligus membahas peluang kerja sama dalam berbagai bidang yang diharapkan dapat memberikan nilai manfaat bagi masyarakat,” terangnya.
Deni mengungkapkan, pelbagai program itu di antaranya mencakup penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah Muhammadiyah untuk mengantisipasi kenakalan remaja dan Sayang Guru (mengantisipasi laporan terhadap guru atas tindakan / teguran kepada anak didik).
"Kami ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah memiliki sistem perlindungan bagi guru dan siswa. Dengan penyuluhan ini, kami berharap ada pemahaman yang lebih baik antara orang tua, siswa, dan tenaga pendidik dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat," ulasnya.
Secara khusus, dalam kunjungan ini, juga akan dilakukan pencanangan Serambi Buya Syafii Maarif bersama Polda DIY. Bagi Deni, pencanangan ini penting dilakukan untuk melestarikan gagasan dan pemikiran Buya Syafii. Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menggali wawasan kebangsaan dan keislaman yang inklusif.
“Kebetulan perusahaan kami memang dulu pimpinannya Almarhum Buya Syafii. Jadi sejak sudah wafat, peninggalan buku-buku beliau kami kelola dalam bentuk serambi Buya. Setara perpustakaan, ruang diskusi, dan sebagainya,” ujarnya.
Wachyu menyambut baik inisiatif kerja sama yang diusung oleh Suara Muhammadiyah. Ia menilai program-program yang dibahas, terutama penyuluhan dan sosialisasi di sekolah-sekolah Muhammadiyah tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi SM atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dan generasi muda. Apalagi hal ini juga menjadi konsen dari program Pak Kapolda,” tuturnya.
Wachyu membeberkan, kenakalan remaja saat ini sangat memprihatinkan. Para pelakunya mendominasi kalangan pelajar SMA saja, bahkan pelajar SMP pun juga serupa melakukannya salah satunya perang sarung dengan bermuatan batu.
“Apalagi di bulan Puasa ini. Biasanya habis sahur mereka keliling-keliling (ke jalan-jalan). Saat ini yang baru ngetren perang sarung dikasih batu. Ini beberapa titik baru ramai, seperti di Kretek, Srandakan, Pakem. Yang lebih parah lagi membawa senjata tajam,” ungkapnya.
Bagi Wachyu, ini tidak terlepas dari peran guru, terutama orang tua di rumah. Ia menegaskan kedua variabel ini memegang peranan yang penting dalam penguatan pendidikan karakter sejak dini sebagai langkah preventif mencegah kenakalan remaja.
“Karena itu, kami mendukung program SM ini. Diharapkan kerja sama ini menjadi upaya bersama dalam membangun kesadaran anak-anak agar tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya.
Direncanakan agenda ini bakal disatupadukan dalam rangkaian iftar pada Sabtu (15/3) mendatang di SM Tower Malioboro Yogyakarta. Agenda ini bakal dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Kapolda DIY Suwondo Nainggolan. (Cris)