MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Berbarengan dengan Pengajian Selapanan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Ranting Bojong Mungkid, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang resmi launching Kampus Santri, Minggu (1/12). Kegiatan berlangsung di Masjid Darul Mujahidin komplek Pendidikan Muhammadiyah Meduro.
Branding Kampus Santri ditujukan agar amal usaha sektor pendidikan di tempat ini, baik TK ABA, MI, MTs, maupun MA Muhammadiyah dapat mengembangkan proses pendidikan layaknya santri sehingga menjadi pelajar taat beragama.
Diceritakan Siswanto dalam sambutannya, sejarah AUM pendidikan di Meduro, Bojong Mungkid dimulai sejak tahun 1950-1960. Mulai dari lika-liku sejarah yang panjang dan melelahkan serta peran besar masyarakat hingga para alumni. Mereka punya andil yang bisa dibanggakan dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Ketua PDM Muhammad Nasirudin menyampaikan, "Sesekali perlu melihat ke belakang dan penting untuk menguatkan diri, juga menjadikan kita percaya diri. Tapi melihat ke depan jauh lebih penting untuk menghadapi masa depan yang serba komplek,“ ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan jika kemajuan perlu diraih oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Mengutip QS. Ar Ro’du ayat 11, Nasirudin yang juga ustadz di Pondok Pesantren Pabelan, mengingatkan seluruh jajaran amal usaha di tempat ini dengan menukil pendapat Ibnu Kaldun dalam kitab Muqodimahnya.
Sebagai syarat untuk mencapai kemenangan atau kesuksesan bersama; (1) Situasi saling menjegal diganti dengan saling merangkul, (2) Sumber daya Manusia diisi dengan orang orang yang bersedia bekerja keras, ikhlas dan tuntas, (3) Harus memiliki sumber daya manusia yang secara kualitas dan kuantitas unggul.
Begitu pula dengan konsep berIslam yang kaffah, memperbaharui Islam, mengimani Islam, mengilmui dan mengamalkan Islam serta mendakwahkannya, juga sabar dalam menjalani Islam. (Abd. Ghafar/Jan)