Gerakan Shadaqah Sampah PAUD ‘Aisyiyah Menarik Perhatian Peneliti Jepang

Publish

1 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2989
Doc. PAUD ‘Aisyiyah Tamantirto

Doc. PAUD ‘Aisyiyah Tamantirto

BANTUL, Suara Muhammadiyah – PAUD ‘Aisyiyah Surya Melati Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul kedatangan tamu dari Peneliti Anthropologi Kyoto University Jepang Chubachi Natsuki, Jumat (1/3/2024). Chubachi Natsuki biasa dipanggil Natsu tertarik dengan program filantropi sekolah melalui Gerakan Shadaqah Sampah (GSS). 

Anak-anak usia dini di PAUD ini secara rutin setiap Jumat datang ke sekolah dengan membawa sampah anorganiknya untuk dishadaqahkan ke sekolah berupa kertas, botol plastik, kaleng dan alumunium. Hasil dari penjualan sampah ini kemudian dikelola oleh pihak sekolah untuk membantu wakaf tunai pembebasan tanah PAUD. 

“Jadi mereka telah belajar wakaf sejak usia dini?“ komentar Natsu. 

Natsu adalah mahasiswa doktoral di Kyoto University dan mengambil konsentrasi Anthropologi. Riset yang dia ambil adalah tentang Islam di Indonesia khususnya tentang program eco-masjid, wakaf dan shadaqah sampah. Sebelumnya Natsu juga mengunjungi Masjid Al Muharram Brajan sebagai pelopor pertama Gerakan shadaqah sampah berbasis eco-masjid di Indonesia dan dunia. 

Natsu sangat tertartik dengan konsep mengelola sampah berbasis rumah ibadah, sekolah dan pesantren sebagai salah satu sumber filantropi untuk santunan pendidikan, sosial, kesehatan dan bisa menjadi pembelajaran wakaf juga bagi anak-anak.

Natsu juga kagum dengan konsep Gedung dua lantai PAUD Aisyiyah Surya Melati Brajan yang 95% bangunannya terbuat dari kayu-kayu bekas dan bernuansa tradisional. Hal ini sekaligus mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan, budaya dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas sehingga tidak menebang pohon baru. 

Sejak awal berdiri tahun 2010, PAUD Aisyiyah Surya Melati telah menerapkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk Alat Permainan Edukatif (APE). 

PAUD dengan konsep sekolah ramah lingkungan ini pada akhirnya di tahun 2020 memulai mengajarkan anak-anak bershadaqah dengan menggunakan sampah anorganik yang dibawa dari rumah masing-masing maupun sampah yang mereka hasilkan dari botol susu yang mereka bawa sebagai bekal.

Di sekolah ini juga telah dipasang dua keranjang shadaqah untuk botol plastik dan kertas guna membangun habit anak-anak untuk terbiasa memilah sampah dan bertanggung jawab dengan sampahnya sendiri. (ant/cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Guru Besar Fakultas Hukum UAD Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H.,M.H. bersama Ketum P3HKI melakukan....

Suara Muhammadiyah

26 December 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menerima kunjungan Silaturrahim....

Suara Muhammadiyah

14 July 2025

Berita

MAKKAH, Suara Muhammadiyah - Penempatan jemaah haji Indonesia di Makkah dilakukan berbasis pada Syar....

Suara Muhammadiyah

15 May 2025

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Nasyiatul Aisyiyah Kalteng (NA Kalteng) kembali mengadakan AsTer ....

Suara Muhammadiyah

21 October 2024

Berita

Masih Menunggu Pengumuman Kelulusan UTBK SNBT? Tapi juga ingin coba mendaftar ke Universitas lain te....

Suara Muhammadiyah

13 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah