DELI SERDANG, Suara Muhammadiyah - Berlokasi di Desa Sentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Berjarak kurang lebih 18 km dari Kota Medan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haidar Nashir melakukan peresmian pembangun gedung Muktamar ke-49 pada Sabtu, 22 Desember 2024. Peresmian diawali dengan penekanan tombol sirine oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah didampingi beberapa tokoh dan pejabat.
Hadir pada acara tersebut Menteri Dikdasmen RI Abdul Mu’ti, Wamen Dikdasmen Fajar Rizal Ulhaq, unsur Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah, seperti Dadang Khahmad, Saad Ibrahim, Agung Danarto, Agus Taufiqurrohman, Hilman Latif, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah, Noordjannah Djohantini, dan Rektor UMY Gunawan Budianto.
Hadir juga Ketua PWM Sumatera Utara Hasyimsyah Nasution dan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut Nur Rahmah Amini.
Haidar Nashir dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas dimulainya pembangunan kampus terpadu UMSU yang akan menjadi arena Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49. Melalui semangat yang tergambar dari proses pembangunan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tersebut, Haedar menegaskan bahwa semangat dari kehadiran Muhammadiyah di tengah masyarakat adalah untuk menyemai kegembiraan.
Ia menyebut bahwa pembangunan dua gedung kembar di UMSU menggambarkan spirit berkemajuan. Hal tersebut ditunjukkan melalui desain arsitektur gedung yang memiliki sentuhan modern, namun tapi tetap menjaga dan merawat nilai tradisi bangsa.
”Muktamar adalah mata rantai dari pergulatan Muhammadiyah yang memiliki semangat berkemajuan,” tegasnya.
Selain itu Haedar juga memberi apresiasi atas dinamisasi yang terjadi pada Muhammadiyah di Sumatera Utara, yang sejak jauh-jauh hari sangat antusias menantikan perhelatan muktamar Muhammadiyah. Atmosfir muktamar telah terasa meski masih dua tahun lagi.
Rektor UMSU Agussani MAP dalam laporannya menjelaskan terkait proses UMSU mendapatkan lahan seluas 25 hektar yang akan dibangun kampus terpadu UMSU. Untuk mencapai lokasi tersebut, ada dua pihak yang memberikan lahannya untuk akses ke lokasi, yakni PT KIM dan Awi pengusaha real estate di Medan.
Agussani nengatakan untuk pembangunan kampus swakelola dilakukan melalui pendampingan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan dana awal pembangunan sebesar Rp 60 miliar. Dan untuk pembanguna dua gedung kembar itu diperkirakan akan menghabiskan dana lebih dari Rp 400 miliar.
Dua gedung yang segera dibangun adalah Auditorium Berkemajuan yang akan digunakan untuk aula Muktamar Muhammadiyah. Gedung ini mampu menampung 6.000 tamu undangan. Kemudian Sport Hall Walidah yang akan digunakan untuk arena Muktamar Aisyiyah. Gedung Siti Walidah dapat menampung 2000 tamu undangan.
Pada laporan Rektor UMSU yang juga Ketua Painitia Penyelenggara Muktamar dijelaskan melalui video desain dua gedung yang akan dibangun. Gedung dengan desain kearifan lokal Sumatera Utara itu tampah megah dan menggambarkan kemajuan Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu, Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Hasyimsyah Nasution mengatakan, Kampus UMSU yang modern adalah bagian dari proses keilmuan dan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.
Ia berharap kepada seluruh warga Muhammadiyah diharapkan partisipasinya untuk ikut mendukung terbangunnya fasilitas yang modern itu.
Terkait denga muktamar ke-49, Hasyimsyah mengatakan Medan pernah jadi lokasi Muktamar pada tahun 1939. Setelah menunggu selama 80 tahun, Muktamar Muhammadiyah akhirnya berlangsung kembali di Medan. Hasyimsyah pun menyatakan bahwa Muhammadiyah Sumatera Utara sudah siap secara lahir maupun batin untuk menyukseskan Muktamar ke-49. (diko/syaifulh)