YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pameran literasi dan seni atau Liter(art)si yang digelar Suara Muhammadiyah (SM) selama Sabtu-Rabu (11-14/8) di SM Tower Malioboro Yogyakarta dalam memperingati Milad ke-109, mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi. Menurutnya, lewat pameran ini menunjukkan eksistensi literasi sekaligus seni hidup di tubuh SM.
"Seni itu menjadi bagian dari kehidupan umat manusia yang agama membolehkan sejauh membawa pada taqarrub Ilallah, syukur nikmat Allah, dan tidak menjauhkan diri dari Allah," jelasnya saat mengunjungi Pameran Liter(art)si di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Rabu (14/8).
Seni, di Muhammadiyah, lanjut Haedar sudah berkembang sejak awal. Mulai dari seni drumband, seni kaligrafi, dan kini berkembang seni lukis, serta seni tari. "Itu menghidupkan gerakan budaya Muhammadiyah," sebutnya.
Dari sini, dakwah Muhammadiyah makin lebih luas spektrumnya juga dekat dengan umat dan masyarakat. "Masyarakat itu juga hidup dengan seni, budaya, dan tradisi. Bagi Muhammadiyah, seni dan tradisi membangun kehidupan lebih halus jiwa, berkeadaban, dan berkemajuan," tuturnya.
Haedar menilai, Pameran Liter(art)si ini sangat bagus dan menarik. Maka, Ia mengajak SM untuk terus melanjutkan sekaligus mempopulerkan kegiatan positif tersebut kepada kalangan generasi muda.
"Agar mereka selain sadar seni, juga menjadikan seni untuk memperhalus akal budi sekaligus seni untuk kemajuan hidup," jelasnya.
Lebih jauh lagi, pada aspek seni dan budaya, Haedar meminta untuk dikapitalisasi dengan aneka kegiatan yang kreatif dan inovatif. Sebab, menurutnya dakwah seni dan budaya daya jangkaunya sangat universal. “Ketika berseni dan budaya semuanya menjadi mengalir begitu rupa,” tandasnya. (Cris)