Haedar Nashir Kembali Masuk dalam 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Publish

12 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1714
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir kembali masuk dalam jajaran The World’s 500 Most Influential Muslim 2025 bersanding dengan beberapa tokoh muslim dunia lainnya.

The Muslim 500 adalah ajang penghargaan dan nominasi dua tahunan bagi tokoh muslim berpengaruh di seluruh dunia. Ajang ini dimulai pada 2009 oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA).  

The Muslim 500 memotret untuk beberapa peran tokoh muslim di bidang akademik, bisnis, sains dan teknologi, sosial, dan banyak lagi.

Sejak memimpin Muhammadiyah sebagai Ketua Umum pada tahun 2015, Haedar Nashir terus berkomitmen memaksimalkan peran organisasi dalam mewujudkan pelayanan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang prima, inklusif dan berkualitas. 

Tidak hanya berkiprah dalam mengembangkan AUM, Haedar Nashir juga telah mengantarkan Muhammadiyah diakui secara global, salah satunya dengan meraih penganugerahan Zayed Award 2024 pada Februari lalu. 

“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global, khususnya dalam peran persaudaraan universal dan kemanusiaan, khususnya yang mengedepankan kebijaksanaan, keadilan, nilai-nilai dan karakter yang mandiri dan moderat di dunia,” jelas Haedar.

Haedar mengungkapkan, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sejak lahirnya pada tahun 1912 hadir untuk persaudaraan kemanusiaan bagi seluruh umat. 

Muhammadiyah yang berlandaskan teologi Al-Ma’un mempunyai pengalaman sejarah yang mendalam tentang gerakan Islam moderat dalam mengedepankan cara hidup bersama dalam pola pikir terbuka, toleran, peran kemanusiaan, dan lingkungan damai meskipun ada keberagaman agama, suku, budaya dan kelompok sosial dalam masyarakat di Indonesia.

Selain itu, Muhammadiyah di tangan Haedar Nashir juga terus mengembangkan persaudaraan kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, kepedulian sosial, pemberdayaan ekonomi, pengembangan masyarakat dan upaya lainnya.

“Gerakan ini kami namakan “Muhammadiyah for All”, Muhammadiyah untuk Semua. Di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, mayoritas penduduknya beragama non muslim , Muhammadiyah telah membangun lembaga-lembaga inklusif, termasuk hadirnya empat universitas di Papua dan dua universitas di NTT. Muhammadiyah menggalakkan integrasi sosial bagi warga sekitar yang sebagian besar beragama Kristen dan Katolik,” jelas Haedar.

Dalam konteks global, Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Filipina bagian selatan dan Thailand bagian selatan. Muhammadiyah juga telah menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar di Bangladesh.

“Muhammadiyah juga membangun Madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan satu sekolah di Rahine untuk anak-anak Rohingya. Semua itu dilatarbelakangi oleh rasa kemanusiaan dan kesadaran bahwa dalam peradaban modern, seluruh umat manusia berhak hidup bahagia dan hidup berdampingan secara damai tanpa adanya diskriminasi, penderitaan, dan penindasan,” pungkas Haedar.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MOJOKERTO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah....

Suara Muhammadiyah

30 May 2025

Berita

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwarda Wonogori Menyelenggarakan Musy....

Suara Muhammadiyah

30 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada Kamis, 14 November 2024, Direktur Utama Suara Muhammadiyah Den....

Suara Muhammadiyah

14 November 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim mahasiswa Program studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik....

Suara Muhammadiyah

16 March 2024

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sapan, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamon....

Suara Muhammadiyah

30 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah