Haedar Nashir Kembali Masuk dalam 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Publish

12 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
595
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir kembali masuk dalam jajaran The World’s 500 Most Influential Muslim 2025 bersanding dengan beberapa tokoh muslim dunia lainnya.

The Muslim 500 adalah ajang penghargaan dan nominasi dua tahunan bagi tokoh muslim berpengaruh di seluruh dunia. Ajang ini dimulai pada 2009 oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA).  

The Muslim 500 memotret untuk beberapa peran tokoh muslim di bidang akademik, bisnis, sains dan teknologi, sosial, dan banyak lagi.

Sejak memimpin Muhammadiyah sebagai Ketua Umum pada tahun 2015, Haedar Nashir terus berkomitmen memaksimalkan peran organisasi dalam mewujudkan pelayanan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang prima, inklusif dan berkualitas. 

Tidak hanya berkiprah dalam mengembangkan AUM, Haedar Nashir juga telah mengantarkan Muhammadiyah diakui secara global, salah satunya dengan meraih penganugerahan Zayed Award 2024 pada Februari lalu. 

“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global, khususnya dalam peran persaudaraan universal dan kemanusiaan, khususnya yang mengedepankan kebijaksanaan, keadilan, nilai-nilai dan karakter yang mandiri dan moderat di dunia,” jelas Haedar.

Haedar mengungkapkan, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sejak lahirnya pada tahun 1912 hadir untuk persaudaraan kemanusiaan bagi seluruh umat. 

Muhammadiyah yang berlandaskan teologi Al-Ma’un mempunyai pengalaman sejarah yang mendalam tentang gerakan Islam moderat dalam mengedepankan cara hidup bersama dalam pola pikir terbuka, toleran, peran kemanusiaan, dan lingkungan damai meskipun ada keberagaman agama, suku, budaya dan kelompok sosial dalam masyarakat di Indonesia.

Selain itu, Muhammadiyah di tangan Haedar Nashir juga terus mengembangkan persaudaraan kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, kepedulian sosial, pemberdayaan ekonomi, pengembangan masyarakat dan upaya lainnya.

“Gerakan ini kami namakan “Muhammadiyah for All”, Muhammadiyah untuk Semua. Di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, mayoritas penduduknya beragama non muslim , Muhammadiyah telah membangun lembaga-lembaga inklusif, termasuk hadirnya empat universitas di Papua dan dua universitas di NTT. Muhammadiyah menggalakkan integrasi sosial bagi warga sekitar yang sebagian besar beragama Kristen dan Katolik,” jelas Haedar.

Dalam konteks global, Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Filipina bagian selatan dan Thailand bagian selatan. Muhammadiyah juga telah menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar di Bangladesh.

“Muhammadiyah juga membangun Madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan satu sekolah di Rahine untuk anak-anak Rohingya. Semua itu dilatarbelakangi oleh rasa kemanusiaan dan kesadaran bahwa dalam peradaban modern, seluruh umat manusia berhak hidup bahagia dan hidup berdampingan secara damai tanpa adanya diskriminasi, penderitaan, dan penindasan,” pungkas Haedar.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Memperluas Sinergi Dakwah dalam Berhaji YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai upaya memperkuat d....

Suara Muhammadiyah

4 August 2024

Berita

BANJARBARU, Suara Muhammadiyah – Terlihat kepedulian dan simpati masyarakat di Kota Banjarbaru....

Suara Muhammadiyah

1 December 2023

Berita

THAILAND, Suara Muhammadiyah - Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Kegur....

Suara Muhammadiyah

5 March 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang menduduki posisi pertama capaian propos....

Suara Muhammadiyah

4 May 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lazismu UMS berikan beasiswa hingga lulus Sarjana (S1) pada Jum'at (....

Suara Muhammadiyah

11 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah