Haedar Nashir: PPI AMF Amal Jariyah Almarhum Malik Fadjar

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
288
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan PPI Abdul Malik Fadjar (21/2).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan PPI Abdul Malik Fadjar (21/2).

MALANG, Suara Muhammadiyah - Pengembangan di sektor pendidikan terus dilakukan oleh Muhammadiyah. Hal ini bukan sekedar omon-omon belaka. Berlokasi di Jalan Pangestu, Dusun Telasih, Desa Kepuharjo, Karangploso Malang, berdiri sebuah ponpes megah yang memiliki fasilitas lengkap. Mulai dari asrama yang representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, lingkungan yang bersih dan hijau, serta lainnya. Ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 1,1 hektar ini nantinya akan diorientasikan untuk menyiapkan calon pemimpin berwawasan global melalui berbagai program unggulan yang telah disiapkan. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pada Rabu (21/2) berkesempatan meninjau langsung dan sekaligus meresmikan pondok pesantren internasional yang diberi nama Abdul Malik Fadjar (AMF). Turut hadir pula Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM sekaligus Menteri Koordinator PMK Muhadir Effendy dalam peresmian tersebut. 

Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyerahkan aset gedung kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim dan kemudian dapat dikelola sebagai PPI AMF. Adapun penggunaan nama Abdul Malik Fadjar sebagai identitas ponpes itu tidak lain sebagai cara meneladani nilai perjuangan, kecerdasan, dan pengabdian seorang guru bangsa. 

“Beliau merupakan sosok yang saya takzimi. Kita semua juga tahu kiprah, perjuangan, dan kontribusi beliau. Bukan hanya bagi pendidikan di Muhammadiyah saja, tapi juga kontribusinya bagi pendidikan nasional. Termasuk di dalamnya usaha beliau untuk merintis pendirian UMM hingga menjadi universitas bertaraf internasional seperti sekarang,” tuturnya. 

Guru Besar Sosiologi UMY tersebut mengutip hadis tentang tiga amalan yang tidak akan terputus hingga akhir hayat. Hal itu menurutnya sangat relevan jika dibawa dalam konteks kiprah perjuangan sosok Malik Fadjar. 

“Sedekah jariyah, doa anak yang sholeh, serta ilmu yang bermanfaat. Ketiga itu adalah amalan yang tidak akan putus hingga akhir hayat yang mana sangat cocok dengan almarhum Abdul Malik Fadjar,” katanya. 

Menurutnya hal ini juga menjadi cara Muhammadiyah untuk berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkannnya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik dari aspek agama, pancasila, global, serta menguasai teknologi. Dengan begitu, SDM Indonesia bisa bersaing di dunia internasional. 

Di sisi lain, Menko PMK menegaskan bahwa UMM telah melakukan langkah konkret dalam dalam pengembangan persyarikatan Muhammadiyah. Hal itu dibuktikan dengan pemberian hibah gedung pondok pesantren ini kepada PWM Jatim. Ia berharap agar langkah ini bisa ditiru oleh amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang lain.

“Jadi jangan selalu menunggu dapat sesuatu dari pimpinan Muhammadiyah. Tapi juga bisa ikut berkontribusi langsung seperti UMM ini. Semoga ponpes internasional ini mampu memberikna manfaat yang banyak dan luas,” ungkapnya. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah  – Kekhawatiran para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah....

Suara Muhammadiyah

16 March 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sejumlah 221 murid kelas III, IV, dan V SD Muhammadiyah Program....

Suara Muhammadiyah

6 November 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Panitia Amaliah Ramadan Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Berita

AEKKANOPAN, Suara Muhammadiyah – Siswi SMP Muhamamdiyah-24 Aekkanopan Putri Ananda Susanti dar....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Telah resmi terbentuknya Muhammadiyah Disaster Management Cen....

Suara Muhammadiyah

25 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah