YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Duta Besar Indonesia untuk Lebanon periode 2019-2025 Drs H Hajriyanto Y Thohari, MA menerima penghargaan sebagai alumni berprestasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penghargaan ini diterima Hajri dalam rangkaian Sidang Senat Terbuka Mensyukuri 74 Tahun Kelahiran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (23/9) di Gedung Prof Dr HM Amin Abdullah.
Hajri mengungkapkan, dirinya tidak pernah menyangka bakal mendapatkan penghargaan ini. “Saya merasa tersanjung sebagai dengan penghargaan ini. Mungkin kecenderungannya dianggap sebagai alumni yang menjadi tokoh,” bebernya.
Hal demikian berkelindan dengan Hajri menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2009-2014. Pada saat yang sama, di lingkungan Persyarikatan, ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2022.
“Ini penghargaan kedua yang saya terima,” sambungnya. Setelah sebelumnya, ia menerima penghargaan alumni berprestasi dari Universitas Gajah Mada tahun 2022. “Itu saya juga dapat penghargaan,” imbuhnya.
Bahkan, Hajri selain menjadi tokoh, juga menjelma sebagai penulis. Ia aktif menulis, lebih-lebih di Rubrik Dunia Islam Majalah Suara Muhammadiya juga koran nasional seperti Harian Kompas, Tempo, Majalah Gatra, dan masih banyak lagi.
“Saya rasa tidak banyak alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mempunyai hobi menulis seperti saya. Itu merupakan penghargaan yang sangat bermakna, karena dengan menulis mengangkat harkat dan martabat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” ungkapnya.
Hajri tercatat sebagai alumni Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1986—dulu Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Selama mengenyam pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hajri banyak mendapatkan kenangan begitu rupa.
"Kami bertemu di perkuliahan dengan dosen-dosen dan guru-guru besar di IAIN Sunan Kalijaga," tuturnya.
Bahkan, Hajri pernah berkesempatan mendapatkan kelas perkuliahan bersama Prof Dr Karel Adriaan Steenbrink. Ia merupakan Profesor Emeritus Teologi Antarbudaya Universitas Utrecht Belanda. "Saat itu, beliau mengajar tentang pemikiran teologi Kristen modern," ucapnya.
Ditambahkan lagi oleh Hajri, ia bersua dengan jajaran dosen-dosen senior. Antara lain Burhandaya, Samsudin Abdullah, dan lain-lain. "Yang mampu memberikan stimulasi yang sangat hebat," ujarnya.
Hajri menyampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas dedikasi tinggi dalam menyemai benih ilmu kepadanya, pada khususnya, dan seluruh mahasiswa, pada umumnya.
"Semoga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta almamater tercinta saya ini terus berkembang, maju, dan menjadi universitas Islam berstandar internasional," tandasnya.
Selain Hajri, beberapa alumni lain yang mendapatkan penghargaan yaitu Dra Hj Arifatul Choiri Fauzi, MSi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Alumni Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga tahun 1994), Prof Dr Hj Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA, Ahli Utama Kantor Staf Presiden (Alumni Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga tahun 1988).
Berikutnya, Dr H Imron Rosyadi, SH., MH, Hakim Agung Kamar Agama MA RI (Alumni Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga tahun 1987) dan Dr Eng Ganjar Alfian, ST., MEng Dosen Departemen Teknik Elektro dan Informatika UGM (Alumni Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga tahun 2009). (Cris)