PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo menggelar Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) pada Sabtu (30/12/23) di Aula Lantai 3 Kampus 3 UM Purworejo daerah Sucen Bayan Purworejo.
Disampaikan oleh Sumarjo, S.Fil., M.Pd. Ketua panitia pelaksana bahwasanya agenda ini dalam rangka mengkoordinasikan komponen pimpinan, majelis - lembaga yang ada di PDM, pimpinan PCM dan ortom. Diikuti kurang lebih 230-an peserta. Kesempatan kali ini mengangkat tema "Muhammadiyah Purworejo Unggul Berkemajuan" yang mana materi nantinya akan disampaikan oleh PWM Jawa Tengah," ungkap Sumarjo.
Drs. H. Pujiono Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo menekankan dalam sambutannya bahwa Ideopolitor kali ini dimaksudkan untuk memantapkan visi misi yang sama. Sehingga antara pimpinan, majelis, lembaga dan ortom dalam satu frame yang sama. Masing-masing menggarap minimal 1 program unggulan.
"Ideopolitor kali ini sebagai momen menyamakan persepsi bersama berkaitan dengan ideologi, politik dan organisasi dalam persyarikatan Muhammadiyah pada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo. Juga harus mampu menyeimbangkan antara kritik ke luar dn kritik ke dalam. Kemudian pada tahun-tahun politik kali ini, Muhammadiyah menjaga jarak yang sama pada semua partai politik untuk bisa menjaga marwah persyarikatan pada akhirnya. Mendukung bagi yang mempunyai integritas,"jelas Pujiono.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. H. Tafsir, M.Ag. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Dia menjelaskan berkaitan dengan pemahaman agama berkaitan syari'ah, fiqih. Syari'ah menghasilkan paham agama.
Lanjutnya, pendekatan yang digunakan dengan bayani, burhani dan irfani. Yang ditajdid bukan hadistnya tapi cara pandangnya.
Paham Islam yang berkemajuan. Paham yang mengikuti perkembangan teknologi dan zaman.
"Produk pemahaman tidak boleh memvonis salah kepada pemahaman yang lain salah atau benarnya seseorang. Karena masing-masing mempunyai cara pandang pemahaman nya masing-masing," ungkap Tafsir.
Materi kedua disampaikan oleh Dodok Sartono, SE., MM. Sekretaris PWM Jateng berkaitan arah kebijakan Muhammadiyah Jawa Tengah tahun 2022-2027.
Dodok mengajak mindset yakni bahwasanya perjalanan kepemimpinannya jauh. Maka, perjalanan akan menyenangkan apabila saling kenal, mengetahui kemana tujuannya dan mengetahui aturan mainnya. Semakin besar tujuan, cita-cita yang lebih besar. Maka harus dengan usaha yang besar, keras dan sungguh.
"Mengurus Muhammadiyah, mengurus Islam. Kita mau jadi PEJUANG atau mau jadi PECUNDANG dalam perjuangannya di Muhammadiyah ?. Pejuang di Muhammadiyah itu : OAR dimana Ownership yakni mencintai, Akuntabel jujur dan Relationship : tanggung jawab.
Dirinya melanjutkan sebaliknya bahwa Ciri pecundang itu BED : BED - peMalas. Yakni Blame : suka-nya menyalahkan. Eccus : banyak alasan dan Denayel : suka-nya ngeyel.
"Modal untuk pejuang Muhammadiyah dengan 3 K adalah Kesungguhan, Keikhlasan dan Kesabaran. Ketiga-nya dibutuhkan dalam berjuang melaksanakan amanah kepemimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah," pungkas Dodok Sartono.
Untuk materi ketiga disampaikan oleh Drs. H. Jumari Al Ngluwary Wakil Ketua PWM Jateng menyampaikan materi berkaitan dengan Risalah Islam Berkemajuan. Dia membedah tentang spirit Islam Berkemajuan yakni perintah membaca (QS Al 'Alaq 1-8), Dorongan untuk berubah (QS Ar Ra'du 11&17), Menjadi yang terbaik (QS Al Mulk 2 & QS Ali Imron 110), Berorientasi ke masa depan (QS Al Hasyr 18), Pembukti Wasathiyyah Islam (QS Ak Baqarah 143), Mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil'alamiin (QS Al Anbiya' 107), Bersikap proaktif bukan reaktif (QS Muhammad 7) dan Bersikap terbuka, kritis dan selektif (QS Az Zumar 18).
Pada sesi akhir diisi oleh H. Agus Amin Fadhilah, SE., MM. Sekretaris PDM Kabupaten Purworejo berkaitan dengan arah kebijakan Visi Misi PDM Kabupaten Purworejo serta rencana tindak lanjut pasca ideopolitor ini. (akhmad/riz)