JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Renovasi Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi memasuki tahap awal. Ikatan Alumni UMJ (IKALUM UMJ) merilis laporan pertama yang menunjukkan bahwa donasi awal telah mencapai Rp70.000.000.
Capaian ini menjadi momentum penting, menandai hidupnya kembali semangat gotong royong dan tradisi filantropi yang telah lama mengakar dalam Muhammadiyah.
Sumber donasi tahap pertama ini berasal dari dua donatur utama yang berada dalam lingkaran keluarga besar pengurus IKALUM UMJ. Donasi terbesar diberikan oleh Ibu Farah Diba, SH, istri Ketua Umum IKALUM UMJ, dengan kontribusi sebesar Rp50.000.000.
Dukungan ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi simbol kepedulian keluarga pengurus terhadap keberlanjutan Masjid At-Taqwa sebagai pusat kegiatan ruhani, dakwah, dan pembinaan kader di lingkungan Universitas terutama daerah Ciputat dan Cirendeu.
Tak berhenti di situ, Ketua Umum IKALUM UMJ juga memberikan donasi pribadi sebesar Rp20.000.000. Langkah ini mencerminkan nilai keteladanan yang menjadi ciri khas gerakan Muhammadiyah memulai perubahan dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain.
Dalam konteks ini, kontribusi Ketua Umum bukan hanya bentuk dukungan, melainkan ajakan moral bagi para alumni UMJ untuk turut mengambil bagian dalam amal jariyah yang manfaatnya mengalir jauh ke depan.
Renovasi Masjid At-Taqwa diposisikan bukan hanya sebagai proyek pembangunan fisik. Bagi warga UMJ dan Persyarikatan Muhammadiyah, masjid adalah pusat peradaban. Ia menjadi titik temu antara intelektualitas, spiritualitas, dan kepedulian sosial.
Sebagaimana pesan Surah Al-Ma’un yang menjadi ruh gerakan Muhammadiyah, masjid adalah tempat lahirnya kesalehan yang membumi kesalehan yang mendorong tindakan nyata. Dari lingkungan kampus, Masjid At-Taqwa telah lama menjadi ruang yang menumbuhkan karakter mahasiswa Muhammadiyah.
Progresif, berilmu, serta peduli terhadap masyarakat. Aktivitas kajian, diskusi keislaman, mentoring kader, hingga kegiatan sosial, semuanya berakar dari masjid ini. Karena itu, penguatan fisik masjid melalui renovasi adalah bentuk investasi jangka panjang untuk memastikan fungsi-fungsi peradaban tersebut dapat berjalan dengan lebih baik.
Sekretaris Jenderal IKALUM UMJ, Agus Supadmo, memberikan komentar atas capaian awal ini. Ia menegaskan bahwa laporan tahap pertama ini menjadi bukti bahwa IKALUM UMJ berkomitmen pada prinsip transparansi dan akuntabilitas, dua aspek yang menjadi standar dalam organisasi modern Muhammadiyah.
“Ini baru langkah awal. Yang lebih penting adalah memastikan setiap donasi dikelola secara amanah, profesional, dan memberikan dampak nyata bagi proses renovasi,” ujarnya.
Laporan ini juga menjadi sinyal positif yang diharapkan dapat mendorong partisipasi lebih luas dari para alumni UMJ di berbagai daerah. Tak hanya mereka yang berkarya di ranah akademik dan kesehatan, tetapi juga para alumni yang berada di pemerintahan, dunia usaha, dan sektor layanan publik. Renovasi Masjid At-Taqwa diharapkan dapat menjadi gerakan kolektif yang memperkuat rasa memiliki dan kebersamaan antaralumni.
Inisiatif renovasi Masjid At-Taqwa ini sejalan dengan tradisi panjang Muhammadiyah dalam memakmurkan masjid sebagai pusat gerakan dakwah, pendidikan, dan pelayanan umat. Sejak masa Kiai Ahmad Dahlan, masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi ruang pemberdayaan yang melahirkan pencerahan.
Gerakan donasi yang dipelopori IKALUM UMJ menunjukkan bagaimana nilai-nilai Al-Ma’un diterjemahkan menjadi aksi nyata menguatkan rumah ibadah, menghidupkan syiar, dan memastikan masjid tetap menjadi poros pembinaan kader.
Upaya berbasis gotong royong ini menjadi contoh bagaimana warga Muhammadiyah menjaga keberlanjutan amal usaha bukan hanya melalui struktur organisasi, tetapi lewat kesadaran kolektif dan keikhlasan untuk terus berbuat bagi umat.
Dengan semangat tajdid dan nilai-nilai Al-Ma’un, IKALUM UMJ berharap renovasi Masjid At-Taqwa menjadi langkah awal menuju pusat peradaban baru di UMJ tempat lahirnya kader-kader unggul Muhammadiyah yang berilmu, berakhlak, dan siap mengabdi bagi umat dan bangsa.
