Ikhwan Ahada Beberkan Relevansinya Ukhuwah dalam Kehidupan Bangsa

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
390
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA saat mengisi kajian di Pengajian Ramadan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Foto: Cris

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA saat mengisi kajian di Pengajian Ramadan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA mengatakan pasca-pemilu 2024 harus bersiap dengan Pilkada serempak pada bulan Oktober mendatang. Merespons hal tersebut, Ikhwan meminta agar tidak sampai mengoyak tenun ukhuwah dalam kehidupan bangsa.

Demikian disampaikan dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Sabtu (16/3). Ikhwan menjelaskan ukhuwah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sistem sosial kehidupan. Sehingga sedemikian rupa relevannya setiap warga bangsa harus mengokohkan ukhuwah ini.

"Artinya persoalan sosial ini tidak boleh kita kesampingkan sehingga begitu pentingnya persoalan ini menjadi prasyarat kita semuanya nanti akan mengambil sesuatu yang kita impikan di dunia ini," katanya.

Ikhwan menjelaskan kata ukhuwah diambil dari akar kata akhun. Dalam Lisanul Arab, kata akhun memiliki arti saudara kandung laki-laki. Dan ada kata ukhtun saudara kandung perempuan. Kata tersebut menurut Ikhwan mengalami ameliorasi (perluasan) menjadi saudara dalam makna yang lebih luas. Yakni saudara persesusuan, saudara satu nasab, persaudaraan bisa diikat karena persamaan akidah, dan lebih luas lagi persaudaraan dalam negara.

"Maka ikatan persaudaraan yang dihubungkan dengan samanya keturunan, samanya nasab, keyakinan, atau bahkan teritorial (negara), maka sesungguhnya tidak ada persoalan bahwa kita semuanya hidup di dunia memang satu dengan yang lain ikatannya adalah persaudaraan," katanya.

Ikhwan mengungkapkan keunikan umat Islam yaitu mampu menghubungkan dengan umat Islam yang lainnya. Inilah yang kemudian disebut oleh agama sebagai persaudaraan yang terlukiskan secara eksplisit di dalam Qs Al-Hujurat (49): 10.

"Nah, jadi ini merupakan sesuatu hal yang unik di dalam Al-Qur'an," katanya.

Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini meminta kepada seluruh warga bangsa agar jangan sampai merusak keindahan ukhwah, terutama ukhuwah dalam konteks kenegaraan. Ini sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan yang dapat terhindar dari perpecahan dan permusuhan. Sehingga dapat tercipta kehidupan bangsa yang damai dan mencerahkan.

"Maka, oleh karena itu, mari jadikan momentum Ramadan ini memacu kita agar bisa saling merekatkan Ukhuwah. Jangan sampai bangsa ini saling bermusuhan dan benci karena perbedaan. Tetapi rangkullah dan gandeng bersama seluruh warga masyarakat agar dapat hidup damai. Ini yang penting untuk kita perhatikan secara seksama," tegasnya. (Cris/Farrel)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten ....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pekajangan Barat IV Cabang Peka....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menorehkan presta....

Suara Muhammadiyah

16 November 2023

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Dinamika pendidikan yang menuntut gebrakan kreatif dalam mengikuti ....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) bersama dengan 13 perguruan....

Suara Muhammadiyah

14 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah