Oleh: Azizah Herawati, SAg, MSI
Anggota Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
Jihad secara etimologi berarti bersungguh-sungguh. Sedangkan dari sudut pandang terminologis diartikan perjuangan secara sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala potensi yang ada, baik berupa harta, tenaga maupun pikiran sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah untuk menegakkan dan membela agama Allah. Hal ini menunjukkan bahwa jihad merupakan kewajiban bagi setiap Mukmin. Al-Qur’an mengartikan jihad dalam 33 ayatnya dengan perjuangan melalui berbagai bentuk dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Dengan demikian, jihad maknanya sangat luas, tidak hanya berkonotasi pada perang fisik dan mengangkat senjata.
Perkembangan zaman yang sangat pesat, kemudahan mengakses teknologi informasi dan komunikasi menuntut kita untuk terus berinovasi dalam memaknai jihad. Dalam dunia Persyarikatan, mengembangkan pendidikan juga bagian dari jihad. Hal ini tak lain karena pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membentuk dan membiasakan akhlakul karimah serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak ayat Al-Qur’an yang menganjurkan untuk mencari ilmu pengetahuan. Sebab kekuatan umat Islam terletak pada sejauh mana mereka mau mengaji dan mengkaji beraneka ragam ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang sangat tepat untuk dijadikan dasar bahwa menggali ilmu pengetahuan adalah bagian dari jihad adalah Qs At-Taubah (09): 122.
“Tidak sepatutnya bagi Mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Allah SwT ini adalah:
Pentingnya pembagian tugas (Job Description). Ayat ini menegaskan bahwa mengangkat senjata dan turut berperang bukanlah satu-satunya jalan jihad. Terbukti bahwa Allah SwT memerintahkan untuk berperang, namun sebagian diperintahkan tetap tinggal bersama
Rasulullah saw untuk memperdalam ilmu agama. Mereka berjihad agar kelak mampu memberikan peringatan kepada kaumnya agar mereka senantiasa menjaga diri.
Pentingnya mendalami ilmu agama (Tafaqquh fiddin). Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Karena dengan ilmu, siapa pun akan termotivasi untuk menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan dan kesesatan yang akan
menjauhkan dari rahmat-Nya. Pentingnya dakwah dan tarbiyah. Inilah misi utama dari jihad dengan mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan. Karena ada tugas mulia di balik itu yakni mengamalkan dan mengajarkannya. Secara otomatis, dakwah amar makruf nahi mungkar akan menjadi spirit di sini.
Wallahu a’lamu bissawab.
Sumber: Majalah SM 06/2023