IMM AR Fakhruddin Gelar Madrasah Mubaligh Progresif Muhammadiyah

Publish

24 May 2024
imm

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
171
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta secara resmi membuka acara Madrasah Mubaligh Progresif Muhammadiyah (MMPM) di Gedung Siti Walidah Lt. 4 Hall Bararah UNISA Yogyakarta pada Kamis (23/5/2024). Acara ini diselenggarakan oleh Bidang Tablligh dan Kajian Keislaman yang digawangi oleh Ramadhanur Putra dan Syafrandy Umurdin Tuanany. Acara Pembukaan kemudian dilanjutkan dengan Studium Generale dengan tema “Aksentuasi Nalar Islam Progresis, Mewujudkan Mubaligh/Mubalighat Berpribadi.”

Ketua panitia MMPM 2024, Denys Cahya Triska melaporkan bahwa peserta MMPM 2024 kali ini berjumlah 32 orang. “MMPM 2024 kita laksanakan sejak tanggal 22 Mei 2024, dimulai dengan Kelas Pengantar, Pembukaan dan Studium Generale hari ini, dan mulai nanti sore Karantina MMPM sampai hari minggu di Wisma Muhammadiyah Ngloji Minggir. Alhamdulillah, peserta MMPM berjumlah 32 orang,” terang Denys.

Muhammad Hakam Biqy sebagai Ketua Umum Pimpinan Cabang AR Fakhruddin periode 2023/2024 menyampaikan dalam sambutannya menekankan pentingnya TRIKODA IMM berjalan seiringan. “ Tingkat keilmuan yang tinggi tanpa keagamaan yang kurang akan menghasilkan gerakan yang berat sebelah atau cacat, sehingga harus ada peningkatan religiusitas dalam diri PC IMM AR Fakhruddin.” Ujar Biqy, sapaan akrabnya.

Kemudian, turut hadir juga dalam acara tersebut Ketua Bidang TKK DPD IMM DIY, Hizba Muhammad Abror. Dia mengingatkan bahwa ada dua fungsi dari dakwah, yaitu risalah dan rahmah. “Ada dua fungsi dari dakwah, Risalah (transfer value) dan Rahmah (Pengkondisian masyarakat). Dalam mencapai fungsi tersebut, perlu adanya dialog dalam berbagai aspek sosial, agama, sains dan lainnya.” Terang Hizba. 

Selanjutnya, Drs. Abdul Samik Sandi., S.Pd.I selaku pembina PC IMM AR Fakhruddin memberi sambutan dan membuka acara secara simbolis dengan memasangkan peci dan sorban kepada peserta MMPM 2024. Acara pembukaan ditutup dengan penampilan tari Bendana, Lampung. 

Madrasah Mubaligh Progresif Muhammadiyah PC IMM AR Fakhruddin kali ini berfokus pada penguatan metodologi berfikir ke- islaman wacana dan isu Islam kontemporer, serta ketrampilan dakwah generasi – Z di era digital. MMPM ini diharapkan mampu melahirkan para calon mubaligh/ghat yang punya kapasitas dalam kapasitas dalammewujudkan islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang mampu menyelesaikan masalah kemanusiaan dan lingkungan. 

Mubaligh IMM Menarasikan Perdamaian

“Mubaligh IMM yang punya nalar progresif itu harus menarasikan perdamaian!” Ungkap Dr. Mega Hidayati., M.A dalam Studium (MMPM). Studium Generale ini diselenggarakan dalam rangkaian acara pembukaan MMPM 2024 yang diselenggarakan oleh Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta.

Studium Generale MMPM 2024 dipandu oleh Zaim Hanif, Kabid TKK PK IMM FEB UMY selaku moderator. Mengusung tema, “Aksentuasi Nalar Islam Progresif”, Studium Generale MMPM 2024 menyoroti pentingnya integrasi Islam – Ilmu Pengetahuan dan Islam dalam menyelesaikan problematika masyarakat modern.

Dr. Mega Hidayati dalam sesi penyampaiyan materinya mengurai tema yang diusung oleh pelaksana. Tentang perlunya aksentuasi (penekanan) dalam nalar progresifitas dalam Islam dan Ke – Islaman. Islam progresif menafsirkan kembali pesan-pesan fundamental teks-teks nash, mengkonstruksi pemikiran masa lalu, dan menggunakan metodologi keilmuan terkini hingga mampu menyelesaikan problematika kehidupan.

“Islam progresif memberikan penafsiran baru agar Islam dapat sesuai dan sejalan dengan perkembangan zaman (shalih li kulli zaman wa makan),” ujar pengajar Doktor Politik Islam UMY itu.

Studium Generasi MMPM IMM AR Fakhruddin

Selannjutnya, Mega memaparkan beberapa tema (fokus) dari pikiran – pikiran Islam progresif. Antaranya adalah, keadilan sosial, gender, kemanusiaan, masyarakat sipil, keberagaman, dan perdamaian. Oleh karena itu, sebagai para calon mubaligh yang progresif, kader – kader IMM harus bisa menafsirkan agama dan berbicara tema – tema tersebut dalam peran ketablighannya. Mewujudkan Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.

Setelah itu, Mega menjelaskan ulang bahwa spirit berkemajuan Muhammadiyah adalah spirit Islam yang progresif. Melalui gerakan tajdidnya, Muhammadiyah terus bergerak dinamis dengan modernitas dan melakukan pembaruan yang sesuai dengan konteks zaman. Sehingga, Islam menjadi ajaran nilai yang memberikan landasan bagi semua aspek kehidupan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari. Baik itu agama, pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, sos – bud, lingkungan, kemanana, kemanusiaan, dan lainnya.

Selain itu, Mega juga menekankan pentingnya para kader Muhammadiyah untuk memahami moderasi beragama yang telah lama digandrungi oleh Muhammadiyah ini. Menurutnya, moderasi beragama adalah upaya mengambi jalan tengah diantara dua kutub yang ekstrem, bukan berarti, moderasi beragama adalah sikap yang tidak konsekuen atau labil. Melainkan, moderasi beragama adalah upaya untuk mencegah intoleransi dan mencipatakan perdamaian.

Pada akhir materi, Mega menjelaskan setidaknya ada beberapa peran yang harus diambil oleh para calon mubaligh/ghat Muhammadiyah. Pertama, Mengajarkan dan mengarusutamakan Islam sebagai ajaran yang shalih li kulli zaman wa makan. Kedua, Berpegang pada ijtihadi progresif (kerangka pikir ilmiah dengan dasar Islam). Ketiga, Menjawab masalah modern dan kebutuhan terkini. Dan Keempat, Melakukan kontekstualisasi text sesuai zaman.

Ketertinggalan Sains dan Teknologi Umat Islam

Sementara itu  Dr. Dyah Titis Kusuma Wardani, S.E., MIDEC., Ph.D menekankan umat Islam pernah menguasai sains dan teknologi. Tapi, hari ini umat Islam tertinggal. Dalam sesi penyampaian materi, Dyah menguraikan masalah ketertinggalan umat Islam dalam bidang sains dan teknologi hari ini. Hal itu bisa dilihat dari sumbangsih dunia Islam hari ini sangat kecil dalam inovasi saintifik. Hari ini, negara – negara barat lebih mendominasi dalam memberikan sumbangsih pemikiran, inovasi, dan pembaharuan saintifik. Pada titik ini, integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan menjadi sangat penting dalam dunia Islam modern.

“Sekitar abad kedelapan dan ketigabelas negara Islam berada dalam garda terdepan penguasaan sains dan teknologi dengan banyak melahirkan temuan – temuan. Akan tetapi, hari ini dunia Islam semakin tertinggal dibidang sains dan teknologi dari negara – negara barat. Oleh karena itu, integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan harus menjadi perhatian serius agar kita mampu mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alaamiin,” ujar peneliti senior di CISIC (Center For Integrative Science and Islamic Civilization) UMY itu.

Dyah juga memaparkan tiga hipotesis ketertinggalan sains dan teknologi umat Islam berdasarkan beberapa pendapat ahli. Pertama, kemunduran umat Islam berawal dari dominannya kekuatan politik ulama dan pergeseran perhatian yang ekstrim, dari sains dan teknologi ke persoalan-persoalan agama. 

Kedua, kemunduran umat Islam berawal dari penghancuran infrastruktur dan kelembagaan oleh Pasukan Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan. Ketiga, kemunduran umat Islam berawal dari perkembangan eksternal, berupa kemajuan sains dan teknologi di Barat pada abad XVI sampai XVIII. Umat Islam mulai terjebak dalam ketergantungan impor output saintifik dari Barat. Ketergantungan ini kemudian menjadi semakin parah seiring dengan kolonialisme Barat di dunia Islam.

Selanjutnya, Dyah juga memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Umat Islam dalam mengejar ketertinggalan ini. Tantangan itu bisa dilihat dari kesalahpahaman antara agama dan sains, kurangnya komunikasi antara ilmuwan dan cendekiawan agama, tantangan dalam menerapkan prinsip – prinsip Islam pada masalah ilmiah, dan tantangan penggunaan sains untuk tujuan tidak etis. (Abdullah/Ramadhanur)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TANGSEL, Suara Muhammadiyah - Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia berm....

Suara Muhammadiyah

16 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Abdul ....

Suara Muhammadiyah

13 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sejarah sepakbola Indonesia dan Muhammadiyah telah beririsan sejak ....

Suara Muhammadiyah

18 September 2023

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas M....

Suara Muhammadiyah

19 January 2024

Berita

PADANG, Suara Muhammadiyah – Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Ma....

Suara Muhammadiyah

30 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah